Jakarta – Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia mencurigai anggota Dana Moneter Internasional (IMF) akan menyelinap mendekati calon presiden (capres) 2024. Hal ini guna menyetop hilirisasi sumber daya alam (SDA) di Indonesia.
Dalam kajian yang dipahami IMF, kata Bahlil, mereka memahami pertumbuhan ekonomi Indonesia bagus, inflasi yang terjaga, serta akan melakukan transisi untuk menciptakan nilai tambah dengan teknologi.
Baca juga: RI Butuh Investasi Hilirisasi USD545,3 Miliar Agar Keluar dari Middle Income Trap
“Tapi di bait berikutnya dia minta untuk dipertimbangkan kembali larangan ekspor bahan mentah dan jangan diperluas komoditasnya. Maksudnya apa orang kayak gitu mau intervensi negara kita? Itu pasti ada sesuatu kayak gitu, itu dia pasti akan masuk ke calon penguasa dan partai politik,” ujar Bahlil di kantornya, Jumat 20 Oktober 2023.
Bahlil mengklaim mengetahui ada pihak yang tidak ingin hilirisasi dilanjutkan setelah era kepemimpinan Presiden Jokowi. Dia pun menegaskan bahwa presiden harus berani dan memiliki keteguhan hati untuk menghadapi hal tersebut.
Baca juga: Top! Realisasi Investasi Hilirisasi Capai Rp266 Triliun
“Itu tidak boleh negara dikendalikan orang seperti ini. Makanya, presiden itu harus berani. Harus punya keteguhan hati dan tahu teknis,” ungkap Bahlil.
Selain itu, jika program hilirisasi tidak dilanjutkan, Indonesia akan kembali ke zaman penjajahan Belanda yang dikendalikan oleh VOC karena hanya mengambil bahan baku lalu di ekspor. (*)
Editor: Galih Pratama