Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat hingga minggu pertama Januari 2024, aliran modal asing masuk (capital inflow) ke Indonesia senilai Rp8,61 triliun.
Berdasarkan data transaksi yang dihimpun BI periode 2 Januari hingga 4 Januari 2024, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp8,61 triliun.
Aliran modal asing di awal tahun 2024, mencatatkan aliran modal asing masuk di Surat Berharga Negara (SBN), pasar saham, dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
Baca juga: Kemenkeu Nilai Pasar SBN Tanah Air Masih Moderat
“Terdiri dari jual neto Rp5,07 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp1,47 triliun di pasar saham, serta beli neto Rp2,08 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI),” kata Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, Jumat 22 Desember 2023.
Sementara itu, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun naik ke level 75,01 bps per 4 Januari 2024, dibandingkan dengan 68,45 bps per 29 Desember 2023.
Dengan demikian, selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen sampai dengan 4 Januari 2024, nonresiden beli neto Rp1,79 triliun di pasar SBN dan jual neto Rp2,40 triliun di pasar saham. Kemudian, beli neto Rp2,73 triliun di SRBI.
Selain itu, BI juga melaporkan perkembangan nilai tukar 1 Januari sampai dengan 5 Januari 2024. Tercatat, nilai tukar per hari Kamis (4/1), rupiah ditutup di level (bid) Rp15.485 per dolar AS, dan dibuka pada level (bid) Rp15.490 per dolar AS pada Jumat (5/1).
Baca juga: Bank Indonesia Berhasil Kantongi Rp229 Triliun dari SRBI
Lalu, yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,64 persen pada Kamis (4/1) dan kembali naik ke level 6,66 persen pada Jumat (5/1).
Sementara untuk indeks dolar (DXY) menguat ke level 102,42 dan yield UST (US Treasury) dengan tenor 10 tahun turun ke level 3,999 persen. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra