Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat hingga minggu pertama September 2023, aliran modal asing keluar atau capital outflow ke Indonesia senilai Rp7,57 triliun.
Berdasarkan data transaksi yang dihimpun Bank Indonesia (BI) periode 4 September hingga 24 September 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp7,57 triliun.
Aliran modal asing yang keluar di minggu pertama September 2023 terlihat pasar saham dan SBN menunjukkan adanya aksi jual.
Baca juga: Demi Tarik Modal Asing ke RI, Begini Langkah BI
“Terdiri dari jual neto Rp7,06 triliun di pasar SBN (Surat Berharga Negara) dan jual neto Rp0,50 triliun di pasar saham,” ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, Jumat, 8 September 2023.
Sementara itu, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun naik dari level 78,17 bps per 1 September 2023 menjadi 80,11 bps per 7 September 2023.
Dengan demikian, selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen sampai dengan 7 September 2023, nonresiden beli neto Rp84,74 triliun di pasar SBN dan nual neto Rp1,74 triliun di pasar saham.
Selain itu, BI juga melaporkan perkembangan nilai tukar 4 September sampai dengan 8 September 2023. Tercatat, nilai tukar per hari Kamis (7/9), rupiah ditutup di level (bid) Rp15.320 per dolar AS, dan dibuka pada level (bid) Rp15.320 per dolar AS pada Jumat (8/9).
Baca juga: Pasar Modal RI Masih Semarak , Ada 101 Penawaran Umum di Pipeline, Nilainya Tembus Segini
Kemudian, yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,56 persen pada Kamis (7/9) dan turun ke level 6,55 persen pada Jumat (8/9).
Sementara untuk indeks dolar (DXY) menguat ke level 105,06 dan yield UST (US Treasury) dengan tenor 10 tahun naik ke level 4,244 persen. (*)
Editor: Galih Pratama