Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (26/2) indeks harga saham gabungan (IHSG) kembali dibuka terkoreksi ke level 7.273,01 atau melemah 0,30 persen dari level 7.295,09.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 295 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 27 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp259 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 113 saham terkoreksi, sebanyak 179 saham menguat dan sebanyak 260 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: IHSG Diproyeksi Masih Rawan Koreksi, Intip 4 Rekomendasi Saham Berikut
Sebelumnya, Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas, Fanny Suherman melihat bahwa, IHSG secara teknikal hari ini berpotensi bergerak sideways cenderung menguat.
“Hari ini IHSG berpotensi bergerak sideways cenderung menguat, dengan level resistance 7.340-7.380 dan level support 7.230-7.260,” ucap Fanny dalam risetnya di Jakarta, 26 Februari 2024.
Pada perdagangan Jumat (23/2), mayoritas indeks Wall Street menguat, dengan S&P 500 naik tipis 0,03 persen menjadi ditutup pada 5.088,8, Dow Jones menguat 62,42 poin atau sebesar 0,16 persen.
Sedangkan Nasdaq Composite kehilangan 0,28 persen menjadi ditutup pada 15.996,82, tetapi sempat mencapai level tertinggi baru.
Sementara itu, mayoritas bursa Asia-Pasifik terpantau cenderung menguat pada perdagangan Jumat, di mana investor menanti data harga properti China untuk menilai tanda-tanda perbaikan di sektor real estate yang tengah bermasalah.
Baca juga: OJK Sebut Pasar Saham Masih Tangguh di Tengah Perlambatan Ekonomi Global, Ini Buktinya
Adapun, indeks Shanghai Composite China menguat 0,55 persen, ASX 200 Australia bertambah 0,42 persen, dan KOSPI Korea Selatan terapresiasi 0,13 persen.
Kemudian di Jepang, indeks Nikkei 225 melesat 2,19 persen, dan Topix naik 1,27 persen. Serta, indeks Hang Seng Hong Kong flat dan Straits Times Singapura merosot 1,18 persen. (*)
Editor: Galih Pratama