Jakarta – Pada pembukaan perdagangan pagi ini pukul 9.00 WIB (1/4) indeks harga saham gabungan (IHSG) masih melanjutkan koreksinya ke level 7.286,12 atau melemah tipis 0,04 persen dari level 7.288,81.
Berdasarkan statistik RTI Business pada perdagangan IHSG hari ini, sebanyak 245,14 juta saham diperdagangkan, dengan frekuensi perpindahan tangan sebanyak 30 ribu kali, serta total nilai transaksi tercatat mencapai Rp221,04 miliar.
Kemudian, tercatat terdapat 111 saham terkoreksi, sebanyak 167 saham menguat dan sebanyak 253 saham tetap tidak berubah.
Baca juga: IHSG Diproyeksi Melemah di Awal April, Cek Rekomendasi Saham Berikut
Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas, Ratih Mustikoningsih, melihat bahwa, IHSG secara teknikal akan bergerak mixed dan menguat dalam rentang 7.260 hingga 7.330
“Pada perdagangan Kamis (28/3), IHSG ditutup turun 0,29 persen atau minus 21,27 poin di level 7.288,8. IHSG hari ini (1/4) diprediksi bergerak mixed dan menguat dalam range 7.260-7.330,” ucap Ratih dalam risetnya di Jakarta, 1 April 2024.
Di mana, IHSG selama sepekan 25 hingga 28 Maret 2024 terkoreksi 0,83 persen, pelemahan tersebut sejalan dengan aksi profit taking pada saham Big Caps, dengan aksi net sell investor asing pada pekan tersebut mencapai Rp1,97 triliun.
Selain itu, Kurs Jisdor pada 28 Maret 2024 tercatat sebesar Rp15.873 per dolar AS atau terdepresiasi 2,58 persen sejak awal tahun 2024, dengan sektor transportasi melemah paling dalam sebesar 8,76 persen diikuti sektor industri minus 2,38 persen.
Baca juga: Usai Akuisisi OTO Group, Harga Saham BTPN Naik Hampir 1 Persen
Adapun sentimen yang memengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain adalah pelaku pasar yang pada hari ini mencermati rilis data inflasi pada maret 2024 yang berpotensi meningkat, namun masih dalam target Bank Indonesia (BI) sebesar 1,5-3,5 persen.
Sementara dari mancanegara, indeks konsumen Amerika Serikat (AS) pada Maret 2024 yang tercermin dari Indeks ekspektasi konsumen versi Universitas Michigan kembali naik pada level 79,4, sekaligus menjadi yang tertinggi sejak Juli 2021, dengan ekspektasi terhadap kondisi ekonomi naik ke level 82,50 dari 79,4 pada Februari 2024. (*)
Editor: Galih Pratama
Jakarta - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatatkan kontribusi terhadap penerimaan negara… Read More
Jakarta - PT Astra Digital Arta (AstraPay) merespons kebijakan anyar Bank Indonesia (BI) terkait biaya Merchant Discount… Read More
Jakarta - Aplikasi pembayaran digital dari grup Astra, PT Astra Digital Arta (AstraPay) membidik penambahan total pengguna… Read More
Labuan Bajo – PT Askrindo sebagai anggota holding BUMN Asuransi, Penjaminan dan Investasi Indonesia Financial… Read More
Jakarta - Presiden Prabowo Subianto memperoleh tanda kehormatan tertinggi, yakni “Grand Cross of the Order… Read More
Jakarta – PT PLN (Persero) telah melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), pada Kamis (14/11).… Read More