Categories: Keuangan

Asuransi Sinar Mas : Unit link Menjanjikan

Jakarta– PT Asuransi Sinar Mas menilai produk asuransi unitlink memiliki potensi bisnis yang cukup menjanjikan. Bahkan Perseroan telah menyiapkan beberapa produk yang bisa dikaitkan dengan investasi tersebut. Seperti diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tengah menggodok aturan tentang produk unitlink bagi asuransi umum.

Menurut saya itu gampang dijual, gini kita kan sudah biasa jual produk yang kertas doang, yang hangus, jadi kalau ada produk yang hasilnya akan kembali untuk nasabah, pasti orang mau beli,” kata Direktur ASM Dumasi MM Samosir di Jakarta, Selasa 2 Februari 2016.

Dumasi bahkan memperkirakan potensi tiap produk unitlink bisa menyumbang Rp20 miliar hingga Rp30 miliar dalam tiga tahun. Ke depan, bahkan menurutnya produk unitlink bisa menggeser produk tradisional di asuransi umum. Selain itu, karena potensinya yang besar, produk unitlink juga diharapkan dapat mendorong pertumbuhan aset industri asuransi umum. Apalagi dengan jumlah pemegang polis asuransi umum yang sebenarnya lebih besar ketimbang asuransi jiwa.

“Nanti paling besar mungkin dari unitlink loh, kita lihat saja asuransi jiwa, mereka cepat sekali tumbuh, tapi kita gak bersaing dengan asuransi jiwa, kita kan main di mobil, rumah, kesehatan dan kecelakaan,” tambah Dumasi. Oleh karena itu menurutnya Perseroan sangat menunggu-nunggu regulasi OJK terkait produk asuransi unitlink bagi perusahaan asuransi kerugian.

Beberapa perusahaan asuransi umum lainnya mengaku masih menimbang untuk mengeluarkan produk unitlink. Masih belum jelasnya aturan serta konsep produk masih menjadi pertimbangan bagi perusahaan asuransi kerugian.

PT Mandiri Axa General Insurance misalnya mengaku masih mengkaji kemungkinan penerbitan produk unitlink. “Kami sedang pelajari, nanti kita lihat apakah kita akan kesana apa enggak,” kata Direktur Utama Mandiri Axa General Insurance Albertus Wiroyo di Jakarta, Rabu 27 Januari 2016.

Terpisah, PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurance) juga masih menimbang-nimbang untuk meluncurkan produk asuransi unitlink. Apalagi belum ada aturan jelas dari OJK.

“Kami sih lihat semakin cepat semakin baik, kita kan bikin dulu-duluan, cuma kan pertanyaannya nempel dimana produk unitlink ini nanti,” kata Chief Risk Officer Adira Insurance, Meryati Bandjarnahor belum lama ini. Dia juga menegaskan return produk asuransi berbalut investasi tersebut nantinya tidak bisa dibandingkan dengan produk investasi lain seperti saham atau reksadana karena pada dasarnya asuransi menjual produk perlindungan.(*) Ria Martati

Apriyani

Recent Posts

Harita Nickel Raup Pendapatan Rp20,38 Triliun di Kuartal III 2024, Ini Penopangnya

Jakarta – PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel pada hari ini (22/11)… Read More

6 hours ago

NPI Kuartal III 2024 Surplus, Airlangga: Sinyal Stabilitas Ketahanan Eksternal Terjaga

Jakarta - Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal III 2024 mencatatkan surplus sebesar USD5,9 miliar, di… Read More

6 hours ago

Peluncuran Reksa Dana Indeks ESGQ45 IDX KEHATI

Head of Institutional Banking Group PT Bank DBS Indonesia Kunardy Lie memberikan sambutan saat acara… Read More

8 hours ago

Pacu Bisnis, Bank Mandiri Bidik Transaksi di Ajang GATF 2024

Pengunjung melintas didepan layar yang ada dalam ajang gelaran Garuda Indonesia Travel Festival (GATF) 2024… Read More

8 hours ago

Eastspring Investments Gandeng DBS Indonesia Terbitkan Reksa Dana Berbasis ESG

Jakarta - PT Eastspring Investments Indonesia atau Eastspring Indonesia sebagai manajer investasi penerbit reksa dana… Read More

9 hours ago

Transaksi Kartu ATM Makin Menyusut, Masyarakat Lebih Pilih QRIS

Jakarta - Bank Indonesia (BI) mencatat perubahan tren transaksi pembayaran pada Oktober 2024. Penggunaan kartu ATM/Debit menyusut sebesar 11,4… Read More

10 hours ago