Jakarta–Industri asuransi umum indonesia mencatat hasil investasi yang positif di sepanjang tahun 2015 menjadi Rp7,3 triliun. Di tahun ini, industri asuransi umum bersiap memindahkan instrumen lain selain deposit.
Direktur Eksekutif AAUI Julian Noor menyebut positifnya hasil investasi di sepanjang tahun 2015, disebabkan karena dua hal, yakni adanya imbal hasil yang tinggi pada jenis investasi tertentu dan juga pengaruh kurs.
“Di tahun 2015, asuransi umum masih mendapatkan hasil yang tinggi dari deposito. Bunga deposito saat itu masih menarik bagi mereka,” sebut Julian di konferensi pers, Kamis, 26 Mei 2016.
Julian bilang, setidaknya 60-70 persen dari dana kelolaan asuransi umum, disimpan di deposito. Hal ini sesuai dengan kebutuhan mereka akan likuiditas yang tinggi. Namun, tahun ini, OJK mewajibkan setidaknya 10 persen dana kelolaan asuransi umum disimpan di surat berharga negara.
“Sekarang, setidaknya mereka sudah memegang empat persen di SBN sehingga ada kebutuhan sekitar enam persen lagi,” tambahnya.
Oleh karena itu, julian menyebut, industri akan memiliki alternatif lain dalam penempatan dana kelolaan tahun ini. Apalagi, di tahun ini, suku bunga deposito akan lebih rendah.
“SBN bisa menjadi salah satu alternatif karena bunga deposito turun,” sebutnya. (*) Gina Maftuhah
Editor: Paulus Yoga