Industri Asuransi Belum Go Digital

Industri Asuransi Belum Go Digital

Jakarta — Presiden Direktur PT Zurich Insurance Indonesia (Zurich Indonesia) Philippe Danielski menilai, pada saat ini masih banyak perusahaan asuransi yang belum memanfaatkan platform digital sebagai media informasi untuk melayani nasabah. Dirinya menilai, aplikasi digital merupakan cara strategis bagi perusahaan asuransi untuk melakukan penetrasi pasar.

“Kanal digital belum dimanfaatkan secara maksimal di industri asuransi,” ungkap Danielski di Jakarta, Rabu, 4 Oktober 2017.

Dirinya menambahkan, kanal digital belum begitu banyak dimanfaatkan secara maksimal di industri asuransi. Padahal pengguna digital di Indonesia terlihat cukup banyak dan merupakan potensi yang sangat besar.

Sedangkan berdasarkan World Internet Stats, mencatat Indonesia adalah negara dengan peringkat 5 di dunia dalam hal jumlah pengguna internet. Selain itu, menurut Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) saat ini terdapat 132,7 juta pengguna internet di Indonesia atau sekitar 51,8 persen dari total penduduk Indonesia.

Danielski menilai ke depan semakin banyak masyarakat yang menggunakan internet setiap tahunnya. Di mana umtuk Indonesia diprediksi menjadi pelaku perdagangan elektronik atau e-commerce terbesar ke-3 di Asia Pasifik pada tahun 2020.

“Tidak dapat dimungkiri digital merupakan salah satu kanal strategis yang dapat memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat jika bisa dipergunakan dengan baik,” tukas Danielski.

Asuransi Zurich sendiri pada tahun ini telah memfokuskan bisnisnya ke kanal digital, di mana perseroan telah meluncurkan empat platform digital yang telah dihadirkan yakni Zurich Insurance Platform (ZIP),Zurich Click (Z-Click), eClaim portal online Zurich dan Z-Alert. (*)

 

 

Editor: Paulus Yoga

Related Posts

News Update

Top News