Asia Pacific Rayon Raih Rp4,5 Triliun Buat Upgrade Skala Produksi

Asia Pacific Rayon Raih Rp4,5 Triliun Buat Upgrade Skala Produksi

Jakarta — Asia Pacific Rayon (APR), produsen serat rayon terintegrasi terbesar di Indonesia mendapatkan fasilitas pinjaman sindikasi senilai Rp4,5 triliun (serara US$300 juta) dari bank nasional dan afiliasi internasional. Pendanaan tersebut digunakan untuk mendukung

 belanja modal perusahaan yang beroperasi di Pangkalan Kerinci, Provinsi Riau, Sumatera.

Direktur Asia Pacific Rayon (APR), Basrie Kamba mengatakan, pendanaan ini akan digunakan untuk kelanjutan investasi dalam operasional produksi serat rayon atau viscose, yakni bahan baku tekstil yang berasal dari pengelolaan hutan tanaman industri (HTI) yang dikelola secara berkelanjutan. Sebagai bahan baku tekstil, serat rayon memiliki keunggulan diantaranya merupakan sumber yang terbarukan dan mudah terurai (biodegradable), yang mendukung tren mode berkelanjutan (sustainable fashion) di Indonesia serta pasar mode dunia.

Rencana ekspansi APR juga sejalan dengan strategi Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan investasi dan mendorong pembukaan lapangan kerja untuk mendukung pemulihan ekonomi imbas pandemi Covid-19. Menyusul pengesahan UU Omnibus pada Oktober tahun lalu untuk mendorong investasi dan penciptaan lapangan kerja, Presiden Joko Widodo mengatakan pada bulan lalu bahwa investasi akan menjadi kunci dalam mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5% pada 2021.

“Fasilitas pinjaman ini serta investasi berkelanjutan di kegiatan usaha kami adalah bukti nyata potensi pertumbuhan industri viscose-rayon di Indonesia dan dunia,” tutur Basrie Kamba di Jakarta, Jumat (9/4/2021).

Dia menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung upaya Pemerintah Indonesia dalam meningkatkan iklim investasi di industri manufaktur berorientasi ekspor. Selain itu, lanjutnya, juga untuk menciptakan lapangan kerja di industri hulu yakni pada pengolahan hutan tanaman industri (HTI) dan pemrosesan bahan baku, serta lapangan kerja di industri hilir, yaitu industri tekstil dan bisnis terkait.

Operasional APR terintegrasi langsung dengan rantai pasokannya, berada dalam satu kompleks yang sama dengan hutan tanaman industri yang terbarukan untuk menghasilkan produk tekstil yang berkualitas tinggi. Mulai beroperasi sejak 2019 dan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada Februari 2020, APR berencana meningkatkan kapasitas produksi serat rayon dalam beberapa tahun kedepan untuk memenuhi potensi kebutuhan memperkuat pasar Indonesia dan pasar ekspor di mancanegara. 

APR merupakan bagian dari Grup RGE, yang mengelola sekelompok perusahaan manufaktur berbasis sumber daya yang beroperasi secara global.

Bank yang berpartisipasi dalam sindikasi pinjaman ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, PT Bank Pan Indonesia Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat, PT Bank Woori Saudara Indonesia 1906 Tbk, dan PT Bank KEB Hana Indonesia.

Adapun, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Central Asia Tbk, dan PT BANK Pan Indonesia Tbk ditunjuk sebagai joint mandated lead arranger and bookrunner (JMLAB) sindikasi pinjaman tersebut.

Sementara itu, Heri Setiawan, Executive Vice President PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, sebagai perwakilan dari JMLAB dan seluruh kreditur berharap kolaborasi ini dapat mendukung Asia Pacific Rayon dalam meningkatkan produksi dan mengembangkan operasinya serta mendukung pemulihan peningkatan ekspor di Indonesia.

Adapun Susiana Santoso, Executive Vice President PT Bank Central Asia Tbk mengatakan, dukungan BCA dan seluruh bank yang berpartisipasi dalam sindikasi merefleksikan kepercayaan terhadap APR serta berkontribusi untuk mendukung industri yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. (*)

Related Posts

News Update

Top News