Aset IKNB Tumbuh 5,6%

Aset IKNB Tumbuh 5,6%

Jakarta–Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat di tengah tantangan pelambatan ekonomi dunia, pemulihan ekonomi negara maju yang belum solid dan pertumbuhan ekonomi nasional yang cenderung melambat, Industri Keuangan Non Bank (IKNB) masih tumbuh.

Total aset IKNB sampai dengan bulan November 2015 naik sekitar 5,6% dibandingkan posisi per Desember 2014 menjadi Rp1.617,9 triliun.

Sampai dengan November 2015, aset industri asuransi (termasuk asuransi syariah) adalah sebesar Rp811,41 triliun atau mengalami pertumbuhan sebesar 4,32% dari posisi Desember 2014. Sementara dari sisi operasional, pendapatan premi industri asuransi mencapai Rp253,1 triliun atau tumbuh sebesar 13,1% dan klaim industri asuransi tumbuh sebesar 21,8% dari posisi Desember 2014 menjadi Rp166,67 triliun.

Sementara industri dana pensiun, sampai November 2015 mengalami kenaikan sebesar 7,03%. Nilai investasi Dana Pensiun juga mengalami kenaikan, yaitu sebesar Rp192,60 triliun atau tumbuh sebesar 6,77% dibandingkan dengan Desember 2014. Namun demikian, jumlah dana pensiun mengalami penurunan dari 267 Dana Pensiun menjadi 262 Dana Pensiun karena adanya penggabungan beberapa Dana Pensiun, efisiensi biaya, kinerja hasil investasi yang rendah, dan kesulitan keuangan pendiri.

Sedangkan aset industri pembiayaan mencapai Rp425,05 triliun, tumbuh 3,02% y-o-y. Piutang pembiayaan mengalami pertumbuhan sebesar -0,14% y-o-y dengan nilai outstanding per November 2015 sebesar Rp363,65 triliun. Meskipun pertumbuhannya negatif, penyaluran pembiayaan pada sektor produktif mengalami pertumbuhan positif, yaitu dari sebesar Rp188,99 triliun posisi akhir November 2014 meningkat menjadi sebesar Rp190,08 triliun posisi akhir November 2015. Industri pembiayaan masih dapat menjaga kualitas piutang pembiayaan dengan cukup baik, yang diindikasikan dengan rasio Non Performing Financing (NPF) menurun dari 1,59% per November 2014 menjadi hanya 1,43% per November 2015.

Industri modal ventura mengalami pertumbuhan aset sebesar 6,52% dari posisi akhir November 2014 sebesar Rp8,34 triliun menjadi sebesar Rp8,89 triliun posisi akhir November 2015. Kegiatan usaha industri modal ventura juga mengalami pertumbuhan positif sebesar 9,90%, dari sebesar Rp6,26 triliun per November 2014 meningkat menjadi sebesar Rp6,87 triliun per November 2015. Jenis kegiatan modal ventura masih didominasi oleh pembiayaan bagi hasil (profit/revenue sharing) sebesar 73,34%. Sementara itu, kegiatan penyertaan saham (equity participation) hanya sebesar 15,38% dari total investasi/pembiayaan dan serta kegiatan pembelian obligasi konversi 11,28%.

Industri pembiayaan infrastruktur menunjukkan perkembangan kinerja yang relatif lebih baik dibandingkan dengan industri perusahaan pembiayaan dan perusahaan modal ventura. Jumlah aset industri perusahaan pembiayaan infrastruktur mengalami pertumbuhan sebesar 17,04% dari posisi November 2014 sebesar Rp13,98 triliun menjadi sebesar Rp16,36 triliun per November 2015. Selama periode satu tahun terakhir pinjaman yang diberikan oleh Perusahaan Pembiayaan Infrastruktur mengalami pertumbuhan yang sangat signifikan, yaitu sekitar 60,86% dari nilai pinjaman sebesar Rp7,73 triliun per November 2014 meningkat tajam menjadi sebesar Rp12,44 triliun per November 2015. (*) Ria Martati

Related Posts

News Update

Top News