Dari sisi kredit, Asmawi menambahkan, BRI sendiri mencatat portofolio kredit sampai dengan akhir tahun lalu sebesar Rp668, 3 triliun, atau meningkat 13,8 persen dibandingkan perolehan di periode sama tahun sebelumnya Rp558,4 triliun. Jumlah tersebut diklaim lebih tinggi dari pertumbuhan kredit industri per November 2016, sebesar 8,46 persen.
Hal ini didukung oleh tingginya pertumbuhan kredit sektor mikro, yang dinilai Asmawi menjadi sektor strategis dan akan menjadi fokus bisnis utama BRI. Ia mengatakan kredit mikro BRI tercatat tumbuh 18,2 persen dari Rp178,9 triliun di 2015 menjadi Rp211,5 triliun di 2016.
(Baca juga: Menteri Rini Minta BRI Fokus Naikkan Kelas UMKM)
“Porsi penyaluran kredit BRI ke sektor UMKM per akhir 2016 sebesar 72,1 persen. Sementara sisanya 27,9 persen ke korporasi,” jelasnya.
Komitmen BRI mendukung sektor UMKM tercermin dari penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR). Sampai akhir 2016, BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp69,4 triliun kepada 3,9 juta debitor. Dengan nilai itu, BRI berkontribusi 91,1 persen dari total penyaluran KUR nasional. (*)
Editor: Paulus Yoga