Jakarta – Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serkitat (AS) pada hari ini (2/6) dibuka pada level Rp14.480/US$ menguat 0,89% bila dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya yang di level Rp14.610/US$.
Kepala Riset Monex Investindo Ariston Tjendra menjelaskan, rupiah masih berpotensi terus menguat akibat kerusuhan yang terjadi di AS sehingga membuat dollar melemah.
“Rupiah mungkin bisa mendapatkan dorongan penguatan terhadap dollar AS karena kondisi demo rusuh di AS yang berpotensi menganggu aktivitas ekonomi AS,” kata Ariston kepada infobanknews di Jakarta, Selasa 2 Juni 2020.
Presiden AS Donald Trumppun telah mengecam keras aksi demo kematian George Floyd yang berakhir dengan tindak kerusuhan dan penjarahan di Washington DC. Diketahui, sejumlah demonstran merusak sejumlah properti dan monumen di Washington DC pada Senin (1/6) kemarin.
Selain itu, pasar juga masih merespon positif rencana pembukaan kembali sebagian aktivitas ekonomi di tengah pandemi yang masih berlangsung. Namun di sisi lain, potensi perang dagang AS dan China bisa menahan penguatan tersebut.
“USD terhadal IDR hari ini berpotensi menuju kisaran support 14.500/US$ hingga 14.450/US$ dengan potensi resisten di kisaran 14.700,” tukas Ariston.
Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (2/6) kurs rupiah berada pada posisi 14.502 US$ terlihat menguat dari posisi 14.733/US$ pada perdagangan minggu kemarin (29/5)