Internasional

AS Hadapi Batas Utang, Ini Langkah Strategis yang Diambil

Jakarta – Menteri Keuangan Amerika Serikat, Janet Yellen, menyatakan bahwa pemerintah AS akan mencapai batas pinjaman yang diatur undang-undang pada Selasa, 21 Januari 2025. Untuk mencegah pelanggaran batas utang tersebut yang dapat memicu bencana gagal bayar, pemerintah akan menerapkan sejumlah langkah strategis.

Dalam surat yang dikirim kepada para pemimpin Kongres pada Jumat, 17 Januari 2025, Yellen menyebutkan bahwa Departemen Keuangan akan memulai tindakan luar biasa mulai 21 Januari 2025.

Baca juga : Usai BI Pangkas Suku Bunga, Aliran Modal Asing Keluar RI Rp9,57 T di Pekan Ketiga 2025

Surat tersebut disampaikan hanya tiga hari sebelum pemerintahan Presiden Joe Biden menyerahkan kendali kepada Presiden terpilih Donald Trump dan timnya.

Tindakan Luar Biasa

Yellen menjelaskan, periode waktu pelaksanaan tindakan luar biasa sangat bergantung pada sejumlah ketidakpastian, termasuk tantangan dalam memperkirakan pembayaran dan penerimaan pemerintah AS dalam beberapa bulan mendatang.

“Periode waktu di mana tindakan luar biasa dapat berlangsung bergantung pada ketidakpastian yang besar, termasuk tantangan dalam memperkirakan pembayaran dan penerimaan Pemerintah Amerika beberapa bulan ke depan,” kata Yellen dalam suratnya, dinukil VOA Indonesia, Sabtu, 18 Januari 2025.

Menurutnya, Departemen Keuangan akan menangguhkan investasi-investasi pada dana pensiun dan disabilitas pegawai negeri yang tidak diperlukan untuk segera membayar tunjangan.

Baca juga : Analis Sebut Pemangkasan Suku Bunga BI Berikan Dampak Positif ke Perbankan

Yellen menambahkan, berdasarkan proyeksi, batas utang akan tercapai antara 14 hingga 23 Januari 2025. Hal ini terjadi setelah Kongres gagal menyepakati perpanjangan atau pencabutan permanen batas tersebut dalam kesepakatan anggaran akhir tahun.

Desakan Trump dan Risiko Gagal Bayar

Presiden terpilih Donald Trump telah mendesak anggota parlemen untuk segera memperpanjang atau mencabut batas utang. Trump juga mengkritik keputusan politik pada tahun 2023 yang menyebabkan ketegangan anggaran sebagai “salah satu keputusan paling bodoh selama bertahun-tahun.”

Berdasarkan kesepakatan anggaran 2023, Kongres menangguhkan pagu utang hingga 1 Januari 2025. Departemen Keuangan masih mampu memenuhi kewajiban pembayarannya untuk beberapa bulan mendatang. Namun, Kongres harus segera mengatasi masalah ini untuk mencegah kegagalan pembayaran (default).

Kegagalan bertindak akan menghalangi Departemen Keuangan untuk membayar utangnya, yang dapat menimbulkan konsekuensi ekonomi global yang serius. (*)

Editor: Yulian Saputra

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Jasindo Ingatkan Pentingnya Proteksi Rumah dan Kendaraan Selama Libur Nataru

Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More

1 hour ago

Presiden Prabowo Tegaskan Komitmen Selamatkan Kekayaan Negara

Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More

2 hours ago

Bank Mandiri Berikan Relaksasi Kredit Nasabah Terdampak Bencana Sumatra

Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More

2 hours ago

Kredit BNI November 2025 Tumbuh di Atas Rata-rata Industri

Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More

4 hours ago

Cek Jadwal Operasional BSI Selama Libur Nataru 2025-2026

Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More

4 hours ago

Update Harga Emas Hari Ini: Galeri24 dan UBS Kompak Merosot, Antam Naik

Poin Penting Harga emas Pegadaian turun jelang libur Nataru 2025/2026, dengan emas Galeri24 turun Rp22.000… Read More

6 hours ago