AS Butuh China Untuk Gerakkan Perekonomian Dunia

AS Butuh China Untuk Gerakkan Perekonomian Dunia

JakartaChief Economist PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Anton Hendranata menilai, kebijakan ekonomi Amerika Serikat (AS) di tangan Presiden Donald Trump akan cenderung egosentris dengan berjalan sendirian.

Jika benar maka langkah ini sulit terwujud karena AS tidak bisa hanya mengandalkan perekonomian domestik. Anton mengatakan, kemampuan AS dalam melunasi utangnya juga semakin menurun tiap tahun. Namun, kali ini Negeri Paman Sam tidak sendirian.

“Makin hari AS itu kemampuan bayar utang makin turun, Jepang trennya juga menurun, yang paling parah Uni Eropa, negatif. Intinya, Eropa kalau disuruh bayar utang sekarang mereka enggak mampu, kondisi Eropa cukup mengkahwatirkan,” ujarnya di Jakarta, Rabu, 30 November 2016.

(Baca juga: Perekonomian Global: Eksposur Utang Meningkat)

Selain itu, Anton menyampaikan, rasio pinjaman terhadap GDP dari AS telah melebihi level 100%. Sedangkan, negara lain banyak yang sudah menurun.

Melihat hal tersebut dapat disimpulkan AS tidak bisa lepas dari negara maju lain seperti China dalam menggerakkan perekonomian dunia. Ekonomi Negeri Paman Sam tidak bisa begitu saja melesat sendirian di atas yang lainnya.

“Dia (AS) butuh China. Mudah-mudahan 2017-2018, perekonomian China naik lagi tapi enggak cepat-cepat karena kalau orang sedang melambat, dia tumbuh kencang akan overheating. Jika perekonomian melaju terlalu kencang maka produksi dia enggak bisa jual kemana-mana,” pungkas Anton. (*) Dwitya Putra

(Baca juga: Perekonomian Global Belum Sesuai Harapan)

 

 

Editor: Paulus Yoga

Related Posts

News Update

Top News