Jakarta – Selama masa pandemi COVID-19, masyarakat beralih ke transaksi mobile. Oleh sebab itu, transaksi secara fisik dengan uang tunai pun berkurang karena terjadi pergeseran perilaku masyarakat. Hal ini juga memberi dampak terhadap aktivitas masyarakat melalui Automatic Teller Machine atau ATM.
Namun demikian, menurut Nuri Wicaksana, Vice President of Commercial Corporate Artajasa, memang terjadi penurunan terhadap penggunaan uang tunai, tetapi transaksi nasabah yang dilakukan di ATM tetap bertumbuh.
“Kalau dilihat dari data Bank Indonesia, meskipun terjadi pergeseran yang signifikan, masyarakat menggunakan pembayaran dengan cash atau uang tunai, namun sekitar 50% masyarakat menggunakan transaksi pembayaran dengan uang tunai sehingga ATM tetap diperlukan,” katanya, Senin 10 Mei 2021.
Nuri menambahkan, perbankan saat ini sedang melakukan reposisi atau memindahkan lokasi ATM-nya yang bertujuan untuk mendorong efisiensi dan produktivitas penggunaan ATM, karena ditempatkan di area-area yang bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh masyarakat.
“Peran Artajasa saat ini bagaimana supaya layanan ATM bisa menjangkau masyarakat dengan lebih masif dan bagi perbankan bagaimana menyediakan layanan ATM dengan biaya lebih rendah dan murah. Itu objektif yang kami kembangkan di ATM supaya masyarakat tetap terlayani,” tutupnya. (*) Ayu Utami.
Editor: Rezkiana Np