Jakarta – Analis Riset ForexTime, Lukman Otunuga mengungkapkan dalam risetnya, ketegangan sektor perdagangan global dan prospek kenaikan suku bunga AS adalah kombinasi mematikan bagi mata uang pasar negara berkembang.
Bahkan Rupiah dinilainya sudah tergolong sangat tertekan terhadap Dolar, yang secara umum menguat pada perdagangan hari ini. Nilai tukar Dolar terhadap rupiah sempat melonjak menuju Rp14.173 pada saat laporan ini dituliskan.
“Dolar sangat terangkat oleh prospek kenaikan suku bunga Fed dan ketidakpastian geopolitik sehingga selera terhadap mata uang berisiko pun melemah, dan Rupiah tetap terancam terus melemah,” jelas Lukman di Jakarta, Kamis, 28 Juni 2018.
Perhatian investor sendiri akan tertuju pada rapat kebijakan Bank Indonesia hari ini untuk melihat apakah Bank Indonesia akan kembali meningkatkan suku bunga acuan sebesar 25bp lagi.
Perlu diperhatikan bahwa Bank Indonesia telah melakukan dua kali kenaikan suku bunga di bulan Mei sebagai upaya untuk menyelamatkan Rupiah dari apresiasi Dolar serta menarik arus masuk modal.
Karena depresiasi Rupiah terutama terjadi karena faktor eksternal, BI di nilainya kemungkinan besar memperketat kebijakan lagi untuk membantu mata uang domestik.
Sebelumnya, senior Research Analyst PT Infovesta Utama, Praska Putrantyo sempat mengungkapkan, salah satu upaya yang bisa dilakukan Bank Indonesia dalam membuat nilai tukar rupiah bisa kembali terjaga yakni menaikan suku bunga.
“Salah satu cara ya BI perlu kembali menaikan suku bunga,” jelas Praska di waktu dan tempat terpisah. (*)