Jakarta – Di era digital seperti saat ini, transaksi keuangan semakin praktis. Ini tak lepas munculnya uang digital yang berbentuk saldo bank hingga e-wallet atau dompet digital. Transaksi kebutusan sehari-hari makin lebih simpel.
Selain uang digital, kini muncul Bitcoin. Kehadirannya telah menambahkan dimensi baru dalam dunia keuangan dengan menawarkan alternatif terdesentralisasi yang membedakannya dari uang digital konvensional.
Mengutip dari Pintu Academy, uang digital dan Bitcoin memiliki karakteristik masing-masing. Lalu, seperti apa perbedaannya?
Uang digital
Uang digital sejatinya representasi digital dari mata uang fiat telah menjadi andalan dalam transaksi secara daring yang memungkinkan pengguna untuk bertransaksi dengan cepat dan mudah di dalam negeri. Bahkan sekarang bisa digunakan di negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Singapura, dan lainnya.
Namun, sistem ini tetap dikendalikan oleh penyedia jasa. Mulai dari limit transaksi, biaya layanan, sampai waktu penyelesaian yang bisa memakan waktu beberapa hari. Dengan kata lain, Anda tetap bergantung pada Lembaga keuangan yang menjadi pihak ketiga.
Baca juga: Jangan Salah Kaprah, Ini Perbedaan Karakteristik Mata Uang Fiat dan Bitcoin
Bitcoin
Berbeda dengan uang digital, Bitcoin menawarkan model terdesentralisasi menggunakan teknologi blockchain.
Transaksi Bitcoin tak terbatas dan memberikan kebebasan kepada pengguna untuk mengirim atau menerima uang tanpa perlu adanya pihak ketiga.
Transaksi Bitcoin dapat diselesaikan dalam waktu 10 hingga 60 menit sehingga memberikan efisiensi yang signifikan dibandingkan dengan sistem pembayaran tradisional.
Salah satu kelebihan utama Bitcoin adalah struktur biayanya. Biaya transaksi Bitcoin ditentukan oleh pengguna dan tergantung pada kondisi jaringan.
Hal tersebut Ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar dibandingkan dengan biaya tetap yang dikenakan oleh penyedia uang digital.
Baca juga: Bitcoin Berpeluang Cetak Rekor Baru, Simak Faktor Pendorongnya Pekan Ini
Desentralisasi vs Sentralisasi
Inti dari perbedaan antara Bitcoin dan uang digital terletak pada konsep desentralisasi dan sentralisasi.
Bitcoin mengoperasikan jaringan terbuka. Bisa dibilang desentralisasi. Artinya, siapa saja dapat berpartisipasi tanpa perlu otorisasi dari pihak ketiga, menjadikannya tahan terhadap sensor dan manipulasi.
Sebaliknya, uang digital karakteristiknya sentralisasi. Artinya, setiap transaksi membutuhkan kepercayaan kepada institusi yang mengelola dan mengendalikan akses ke dana.
Uang digital dan Bitcoin punya perannya masing-masing. Uang digital cocok buat kebutuhan sehari-hari karena praktis dan sudah banyak diterima.
Sementara Bitcoin menawarkan alternatif yang lebih bebas, transparan, dan tahan sensor bagi Anda yang ingin kontrol lebih atas aset digital.
Uang digital dan Bitcoin memiliki peran masing-masing dalam ekosistem keuangan digital. Bisa dibilang, uang digital cocok buat kebutuhan sehari-hari karena praktis dan sudah banyak diterima.
Sedangkan Bitcoin menawarkan alternatif yang lebih bebas, transparan, dan tahan sensor bagi Anda yang ingin kontrol lebih atas aset digital.