Pinjaman tersebut akan digunakan PT Angkasa Pura II (Persero) untuk pengembangan Bandara
Internasional Soekarno-Hatta. Ria Martati
Jakarta–PT Angkasa Pura II (Persero) dan PT Indonesia Infrastructure Finance atau IIF melakukan penandatanganan perjanjian fasilitas pinjaman berjangka senilai Rp400 miliar.
Pinjaman tersebut akan digunakan PT Angkasa Pura II (Persero) untuk pengembangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan bandara lain di bawah lingkungan perusahaan demi peningkatan pelayanan kepada masyarakat khususnya pengguna jasa transportasi udara.
President Director PT Angkasa Pura II (Persero), Budi Karya Sumadi, mengatakan, pinjaman tersebut merupakan bentuk kepercayaan terhadap PT Angkasa Pura II atas rencana-rencana pengembangan bandara.
“Melalui pinjaman dari IIF ini, maka juga didapat kepastian pendanaan untuk pengembangan Bandara Internasional Soekarno-Hatta dan bandara-bandara lainnya,” kata dia dalam siaran persnya di Jakarta, belum lama ini.
Ia mengatakan, saat ini pembangunan Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno-Hatta telah mencapai hampir 80%, dan diharapkan dapat mulai beroperasi tahun depan.
Selain Terminal 3 Ultimate, pembangunan infrastruktur lain yang menjadi prioritas di Bandara Internasional Soekarno-Hatta diantaranya adalah stasiun untuk akses kereta bandara dan pengadaan moda transportasi otomatis antarterminal di bandara atau automated people mover system (APMS).
Dalam kesempatan yang sama, Sukatmo Padmosukarso, President Director IIF mengatakan IIF dan AP II sepakat pengerjaan proyek tersebut senantiasa menerapkan dan mengutamakan prinsip pengelolaan lingkungan dan prinsip keselamatan yang tinggi, sehingga kondisi sosial dan lingkungan yang ikut terdampak dari pembangunan infrastruktur bandara ini terjaga sesuai standar IIF yang bertaraf internasional.
“Hal ini merupakan benchmark atau acuan bagi perusahaan lain untuk termotivasi membangun infrastruktur di Indonesia yang bertanggung jawab terhadap kondisi sosial dan lingkungan di sekitarnya,” tandasnya. (*)
@ria_martati