Jakarta – Dalam mengantisipasi terjadinya tidak kriminal pencurian dana nasabah atau skimming, PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri) mengaku akan menerapkan dua strategi khusus, yakni strategi jangka panjang dan jangka pendek.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wiryoatmodjo pada saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan perwakilan komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Kartika menjelaskan, untuk jangka panjang Bank Mandiri tengah melakukan migrasi kartu dari jenis magnetic stripe ke jenis chip.
“Dari 17 juta kartu debit sudah sebanyak 25% kartu telah berganti ke chip. Kartu debit jadi berbasis chip ini mungkin memakan 3 tahun, kami harapkan mungkin diakhir 2019 atau diawal 2020 itu bisa selesai,” jelas Kartika di kompleks DPR-RI Jakarta, Senin 23 April 2018.
Baca juga: DPR Panggil Direksi Mandiri, Bahas Tiga Isu Nasional
Tak hanya itu, pihaknya juga telah mempersiapkan infrastruktur yang memadai dengan mengupgrade mesin EDC atau ATM sehingga kartu jenis chip ini bisa digunakan baik di mesin ATM maupun EDC manapun.
Sementara untuk jangka pendek, Kartika menambahkan, pihaknya akan terus melaksanakan pemeriksaan secara berkala pada mesin-mesin ATM Mandiri. Selain terus digencarkannya kampanye penggunaan notifikasi sms untuk disetiap transaksi.
Kartika mengakui salah satu ATMnya di wilayah Surabaya telah terindikasi terjadi skimming, oleh karena itu Bank Mandiri terus memperketat pengawasan dan pemantauan secara berkala.(*)