Bandung – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) terus berupaya untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan bagi nasabahnya, salah satunya dengan berupaya untuk melaksanakan migrasi kartu transaksi debit dari teknologi pita magnetik (magnetic stripe) ke kartu berteknologi chip.
Upaya migrasi tersebut diupayakan guna mencegah pembobolan dana nasabah melalui skimming di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang sedang menimpa BRI.
“Proses migrasi chip jadwal BI itu tahun 2021 semua harus sudah chip. Dengan kejadian ini kita bertekad mempercepat itu, secepat kita bisa migrasi,” ungkap Direktur Digital Banking dan IT BRI Indra Utoyo di Bandung, Sabtu 17 Maret 2018.
Dirinya mengaku untuk kartu debit BRI memang belum seluruhnya menggunakan kartu chip namun untuk kartu kredit BRI telah menerapkan sistem keamanan tersebut. Oleh karena itu, pihaknya bertekad untuk imigrasikan kartu debit nya ke sistem chip pada tahun ini.
Baca juga: Hindari Pencurian Dana, BRI Akan Terapkan Sistem Biometri
“Karena belum semuanya dan akan segera akan kartu chip. Jadi sebesar 30 persen nasabah kita harapkan tahun ini selesai pakai chip,” tambah Indra.
Sebelumnya, Bank Indonesian (BI) juga terus mendesak BRI untuk segera mempercepat migrasi kartu ke kartu berteknologi chip untuk mencegah pembobolan dana nasabah melalui skimming di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM).
Sebagai informasi, beberapa hari lalu sebanyak kurang lebih 33 rekening nasabah Bank BRI di Unit Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, mengalami kehilangan dana di tabungannya. Saat ini BRI telah menyelesaikan investigasi secara internal dan kelima pelaku sudah diamankan pihak kepolisian. (*)