Jakarta — Bank Indonesia (BI) pada akhir Juni 2018 lalu telah memutuskan menaikkan BI 7-day Reverse Repo Rate sebesar 50 bps menjadi 5,25 persen. Menanggapi hal tersebut, PT Bank Permata Tbk (PermataBank) mengaku telah menyiapkan strategi untuk menaikan suku bunga kredit maupun bunga deposito miliknya.
Direktur Utama PermataBank, Ridha DM Wirakusumah mengaku akan menaikan suku bunga kredit dan deposito miliknya, namun dirinya masih enggan menyebutkan lebih rinci dari kenaikan bunga miliknya.
“Deposito kita ikuti naik dengan BI juga tapi gak ada lonjakan yang berlebih. Kredit tentu kita akan naik sesuai dengan rate-nya BI,” kata Ridha di Shangri-La Hotel Jakarta, Selasa 24 Juli 2018.
Baca juga: PermataBank Catat Laba Rp164 Miliar di Kuartal I, Turun 63,7%
Ridha menyebut, walau ada kenaikan suku bunga namun pihaknya tidak akan membatasi atau mengubah secara drastis porsi dari Dana Pihak Ketiga (DPK) miliknya. Dirinya juga optimis kenaikan suku bunga tidak akan memberi efek negatif pada bisnis kredit miliknya.
“Kalau bunga acuan Pemerintah naik itu banyak bank naikin suku bunga untuk konsekuensi naiknya sama semua bank. Karena naik nih lalu impact nya sekarang kelihatannya tenang tenang aja loan cukup baik sampai Juni ini baik,” jelas Ridha.
Tercatat per akhir Maret 2018, PermataBank menyalurkan kredit sebesar Rp99,8 triliun atau mengalami pertumbuhan kisaran 4,6 persen bila dibandingkan dengan tahun lalu di periode yang sama yang tercatat Rp95,4 triliun. Kredit PermataBank dikontribusikan oleh seluruh segmen.(*)