Anggota DPR Soroti Kelemahan UMKM Sulit Berkembang, Apa Itu?

Anggota DPR Soroti Kelemahan UMKM Sulit Berkembang, Apa Itu?

Bali – Anggota Komisi XI DPR RI, Indah Kurnia menyampaikan pentingnya peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) sebagai sektor yang telah terbukti tahan banting, kreatif, dan tidak mudah menyerah.

Ia mengungkapkan, UMKM memberikan kontribusi lebih dari 60% terhadap produk domestik bruto Indonesia dan menyerap lebih dari 90% tenaga kerja.

“Pemerintah akan fokus dan memperhatikan kedaulatan serta kekuatan UMKM kita,” ujar Indah dalam acara ‘Pemberdayaan Wanita Mandiri Melalui Cakap Keuangan’ di Tabanan, Bali, Jumat, 31 Mei 2024.

Indah juga menekankan pentingnya semangat dan kepercayaan para pelaku UMKM, serta dukungan dari pemerintah dan berbagai stakeholder, termasuk media seperti Infobank.

 Baca juga: OJK, LPS dan Infobank Group Gelar Edukasi Keuangan Bagi 500 Pelaku UMKM Wanita di Tabanan

“Bapak ibu harus punya tagline seperti Infobank, ‘Data boleh sama. Tapi analisis kami bisa lebih dipercaya’,” katanya.

Ia menjelaskan, meskipun produk UMKM mungkin serupa, pengelolaan yang terpercaya dan berkualitas dapat membawa bisnis ke tingkat yang lebih tinggi.

Namun, dirinya juga menyoroti kelemahan UMKM yang masih belum konsisten dan berkelanjutan dalam operasionalnya. Misalnya, ketika UMKM mendapatkan pesanan dalam jumlah besar, tantangan pertama yang dihadapi adalah modal.

Baca juga: Hingga Maret 2024, BSI Salurkan Pembiayaan UMKM Rp46,62 Triliun

Untuk mengatasi hal itu, UMKM perlu dekat dengan perbankan. Indah menyebutkan adanya kerjasama dengan Bank Indonesia melalui sistem pembayaran QRIS, yang membantu mencatat semua transaksi dan memudahkan UMKM dalam pembukuan.

“Tanpa disadari ibu-ibu pelaku UMKM sudah memiliki catatan pembukuan. Suatu saat kalau datang ke bank, tercatat omzetnya sekian, supplier yang biasa mensupport kebutuhan belanja biasanya ini,” jelasnya.

Indah pun mengingatkan para pelaku UMKM untuk tidak takut, karena baik peerintah maupun stakeholder terkait terus memikirkan pemberdayaan UMKM.

“Terpenting, tetaplah menjaga kualitas produk dan layanan. Sehingga pada saat mendapat orderan banyak, mampu mendelivernya dengan baik,” pungkasnya (*)Alfi Salima Puteri

Related Posts

News Update

Top News