Internasional

Anggaran Perang Israel Bengkak, Sehari Tembus Segini

Jakarta – Israel harus menanggung beban anggaran yang membengkak usai perang selama 12 hari dengan Iran. Di pekan pertama serangan terhadap Iran saja, Israel harus merogoh kocek sekitar USD5 miliar.

Dinukil laman Anadolu, biaya harian perang Israel sendiri mencapai USD725 juta. Di mana, USD593 juta dipergunakan untuk serangan dan USD132 juta dialokasikan untuk pertahanan dan mobilisasi militer.

Sementara itu, The Wall Street Journal melaporkan, biaya harian sistem udara antirudal Israel berkisar USD10 juta – USD200 juta. Adapun, total biaya selama 30 hari atau sebulan diperkirakan mencapai USD12 miliar.

Sementara itu, Asisten Profesor Keuangan di Universitas Amerika di Palestina Naser Abdelkarim mengungkapkan, perang melawan Iran tak hanya menggerus anggaran militer Israel, tetapi juga mengganggu aktivitas produksi. Total kerugian diperkirakan mencapai USD20 miliar.

Baca juga : Serangan Balasan Iran Rugikan Israel USD3 Miliar, Ini Dampaknya

Menurutnya, defisit anggaran Israel diperkirakan akan meningkat sekitar 6 persen. Sementara itu, pembayaran kompensasi kepada warga terdampak akan memperburuk kondisi keuangan negara.

Upaya Tutupi Defisit Anggaran

Sementara itu, Abdelkarim menyebut bahwa  pemerintah Israel tengah mempertimbangkan pelbagai langkah untuk menutupi defisit anggaran yang semakin membengkak.

Beberapa hal dilakukan pemerintah Israel untuk memangkas defisit, diantaranya, memangkas belanja publik untuk kesehatan dan pendidikan, menaikkan pajak, yang bisa meningkatkan rasio utang publik terhadap pendapatan nasional hingga lebih dari 75 persen. 

Baca juga : Harga Minyak Dunia Imbas Konflik Iran-Israel Ancam Kinerja APBN

Kementerian Keuangan Israel mengakui, sumber daya keuangan negara tengah menipis dan meminta sebesar USD857 juta untuk ditransfer ke Kementerian Pertahanan, sementara ada pemotongan USD200 juta dari kementerian kesehatan, pendidikan, dan layanan sosial.

Diketahui, sebagian besar dana tersebut bakal digunakan untuk menutupi biaya personel militer. Sekitar 450.000 prajurit cadangan dipanggil untuk bertugas sebagai bagian dari upaya mobilisasi skala besar selama perang. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

13 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

13 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

14 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

15 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

16 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

16 hours ago