Hingga kuartal III-2016, AFI telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp2,6 triliun atau meningkat sebesar 13% dari periode yang sama pada tahun lalu. Penyaluran pembiayaan tersebut telah mencapai 82% dari target pembiayaan hingga akhir tahun 2016.
“Kami optimis target pembiayaan tahun ini dapat tercapai seiring penurunan suku bunga acuan 7 days Repo Rate dimana saat ini sebesar 4,7% serta semakin kuatnya dukungan dari pemangku kepentingan termasuk rekanan kreditur, rekanan dealer dan Nasmoco Group (Dealer Toyota di wilayah Jogjakarta dan Jawa Tengah),” imbuh Sebastianus.
AFI menargetkan penyaluran pembiayaan hingga akhir tahun 2016 sebesar Rp3,4 triliun. Target pembiayaan ini naik sebesar 20 % dibandingkan dengan penyaluran pembiayaan di tahun sebelumnya. Perusahaan saat ini masih berfokus pada pembiayaan kendaraan bekas (roda 4 atau lebih). Ini ditunjukkan dengan komposisi pembiayaan kendaraan bekas sebesar 75% dan sisanya sebesar 25% merupakan pembiayaan kendaraan baru. Dari total penyaluran pembiayaan tersebut, 10% berupa kendaraan niaga (komersial) dan 90% lainnya berupa kendaraan penumpang.
AFI saat ini memiliki 34 cabang yang tersebar di seluruh pulau besar di Indonesia. Untuk lebih mendekatkan dengan konsumen dan memperluas pangsa pasar, Andalan Finance dalam waktu dekat berencana untuk membuka cabang baru di pulau Jawa. Selain itu, kami senantiasa mengadakan program-program yang dapat merangsang keinginan masyarakat akan kebutuhan kendaraan dengan memberikan layanan yang profesional, proses pengajuan pembiayaan yang cepat dan bunga yang kompetitif.
(Baca juga : Andalan Finance Dapat Tambahan Rp150 Miliar dari CIMB Niaga)
“Ke depan, AFI akan melanjutkan berbagai inisiatif bisnis yang dinilai berhasil di 2016. Program tersebut di antaranya Dealer & Customer Relationship Program yang ditujukan untuk menjaga hubungan baik yang telah terjalin dengan rekanan dealer dan untuk meningkatkan loyalitas konsumen setianya. Program ini didasari dengan memberikan layanan yang profesional, bunga kompetitif dan proses pengajuan pembiayaan yang cepat serta terintegrasi secara online,” tutup Sebastianus. (*)
Editor: Paulus Yoga