Jakarta – Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada hari ini (19/8) diprediksi masih akan menguat seiring dengan meredanya ancaman resesi untuk AS.
“Pekan lalu beberapa data ekonomi AS seperti penjualan ritel, indeks Harga konsumen, indeks Manufaktur, cukup positif sehingga meredakan kekhawatiran resesi,” kata Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra kepada infobanknews di Jakarta, Senin 19 Agustus 2019.
Resesi sendiri didefinisikan dengan penurunan ekonomi dalam dua kuartal berturut-turut. Adapun kelima negara tersebut saat ini masuk dalam kategori 20 negara dengan perekonomian terbesar atau G20.
Dirinya menjelaskan, untuk data Indeks Sentimen Konsumen AS yang dirilis University of Michigan tercatat membaui 92,1 atau turun drastis dibanding Juli yakni 98,4.
Selain itu menurutnya perang dagang yang mulai tidak bergejolak juga mendorong penguatan nilai tukar rupiah pada hari ini.
Sebagai informasi, pada pembukaan perdagangan hari ini, (19/8) Kurs Rupiah berada di level Rp14.194/US$ posisi tersebut melemah dari posisi penutupan perdagangan Jumat kemarin (16/8) yang mencapai Rp14.245/US$.
Sementara, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (19/8) kurs rupiah menyentuh posisi Rp14.203/US$ melemah dari posisi Rp14.258/US$ pada perdagangan Jumat kemarin (16/8). (*)
Editor: Rezkiana Np