Jakarta–Nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat (AS) pada hari ini (21/11) dibuka pada level Rp13.434 per US$ atau melemah 6 poin (0,04%). Pergerakan laju rupiah terhadap Dollar AS diperkirakan masih akan mengalami depresiasi.
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta mengungkapkan, nilai tukar rupiah yang diprediksi masih mengalami depresiasi ini, disebabkan karena adanya sentimen-sentimen negatif baik dari domestik maupun global.
Dia menjelaskan, tren kenaikan inflasi yang berlanjut, di mana Bank Indonesia (BI) menyebutkan, bahwa Indeks Harga Konsumen (IHK) sampai pekan ketiga November 2016 tercatat 0,39%, telah memberikan sentimen negatif pada laju rupiah. (Baca juga : Sentimen Ahok Mereda, Rupiah Berpeluang Menguat)
Page: 1 2
Poin Penting Modal asing masuk Rp3,98 triliun pada 22–23 Desember 2025, dengan beli bersih di… Read More
Poin Penting Menurut Asuransi Jasindo mobilitas tinggi memicu potensi kecelakaan dan kejahatan, sehingga perlindungan risiko… Read More
Poin Penting Pemerintah menyelamatkan lebih dari Rp6,6 triliun keuangan negara, sebagai langkah awal komitmen Presiden… Read More
Poin Penting Bank Mandiri menerapkan perlakuan khusus kredit bagi debitur terdampak bencana di Aceh, Sumut,… Read More
Poin Penting BNI menyalurkan kredit Rp822,59 triliun per November 2025, naik 11,23 persen yoy—melampaui pertumbuhan… Read More
Poin Penting BSI menyiagakan 348 kantor cabang di seluruh Indonesia selama libur Natal 2025 dan… Read More