Analis Sebut Meredanya Tensi Perang Dagang AS-China Jadi Katalis Positif IHSG

Jakarta – Tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China mulai mereda setelah kedua negara sepakat menurunkan tarif yang berlaku selama 90 hari. AS memangkas tarif untuk produk China menjadi 30 persen dari sebelumnya 145 persen, sementara China menurunkan tarif untuk produk AS menjadi 10 persen dari sebelumnya 125 persen.

Senior Technical Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta menyatakan, meredanya tensi perang dagang AS-China diharapkan menjadi katalis positif bagi pasar saham Indonesia.

“Karena sebelumnya kan sudah direvisi ke bawah ya untuk per April 2025 untuk pertumbuhan ekonomi global, ekonomi negara terkait atau pertumbuhan ekonomi Indonesia khususnya,” ujar Nafan kepada Infobanknews di Jakarta, Rabu, 14 Mei 2025.

Baca juga: AS-China “Damai” Dagang Penuh Duri,  Indonesia di Tengah “Perangkap” Tarif

Selain itu, Nafan berharap bahwa dengan adanya perkembangan positif tersebut, proyeksi pertumbuhan global dapat kembali direvisi ke atas dalam laporan prospek ekonomi dunia atau World Economic Outlook, yang dirilis oleh International Monetary Fund (IMF).

Jika proyeksi pertumbuhan ekonomi global membaik dan potensi penurunan suku bunga acuan The Fed terbuka, likuiditas di pasar global dperkirakan akan meningkat. 

“Biasanya kalau terjadi peningkatan likuiditas di global market serta di domestic market tentunya ini akan mendorong penguatan IHSG,” imbuhnya.

Simak Liputan Khusus Tim Infobanknews dalam artikel berjudul “Siap Kalah di Negosiasi Tarif Trump?“.(Ilustrasi: M. Zulfikar)

Sentimen Domestik dan Kinerja Emiten Jadi Pendukung

Selain sentimen global, Nafan menambahkan bahwa penguatan IHSG juga dapat didukung oleh sentimen domestik, terutama melalui kinerja keuangan positif dari perusahaan tercatat di Indonesia.

“Nah jadi tentunya investor lebih mencermati fundamental emiten, sejauh mana emiten tersebut bisa mampu tumbuh secara kinerja otomatis hal tersebut juga bisa memengaruhi daripada likuiditas market cap daripada suatu emiten,” jelas Nafan.

Baca juga: Lanjut Menguat, IHSG Sesi I Ditutup pada Level 6.948

IHSG Terus Menguat di Sesi I

Adapun pergerakan pasar saham Indonesia atau Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan sesi I hari ini, Rabu, 14 Mei 2025, ditutup dengan melanjutkan penguatannya ke level 6.948,41 dari dibuka pada level 6.832,80 atau naik 1,69 persen.

Hampir seluruh sektor mencatatkan pergerakan positif, dengan tiga sektor teratas, yakni sektor keuangan naik 2,24 persen, sektor infrastruktur meningkat 2,08 persen, dan sektor energi menguat 1,94 persen. (*)

Editor: Yulian Saputra

Khoirifa Argisa Putri

Recent Posts

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

48 mins ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

2 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

2 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

3 hours ago

Bank Mandiri Sabet 5 Penghargaan BI, Bukti Peran Strategis dalam Stabilitas Ekonomi RI

Poin Penting Bank Mandiri raih 5 penghargaan BI 2025 atas kontribusi di makroprudensial, kebijakan moneter,… Read More

3 hours ago

Segini Kekayaan Menhut Raja Juli Antoni yang Diminta Mundur Anggota DPR

Poin Penting Menhut Raja Juli Antoni dikritik keras terkait banjir dan longsor di Sumatra, hingga… Read More

3 hours ago