Analis: Rupiah Masih Berpotensi Melemah

Analis: Rupiah Masih Berpotensi Melemah

Jakarta – Pegerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) diprediksi masih akan melemah seiring dengan respon pasar menunggu rilis data non-manufaktur dan tenaga kerja AS.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra ketika dihubungi oleh infobanknews di Jakarta. Dirinya menyebut, bila data AS menunjukan penurunan menandakan perlambatan ekonomi global masih berlanjut.

“Rupiah masih berpotensi melemah karena sentimen pelambatan ekonomi global meningkat. Serta malam ini masih ada data ekonomi yang akan dirilis yaitu non manufaktur dan  Non Farm Payrolls versi pemerintah AS untuk bulan September,” jelas Ariston di Jakarta, Kamis 3 Oktober 2019.

Walau begitu, menurutnya tingkat imbal hasil obligasi pemerintah AS yang menurun karena buruknya data ekonomi AS bisa berpeluang menahan pelemahan Rupiah terhadap dollar AS.

Maka dari itu, Ariston memperkirakan rupiah akan cenderung melemah sepanjang hari ini. Dimana ia memproyeksi rupiah akan berada di kisaran Rp14.150 per dolar AS hingga Rp p14.230 per dolar AS.

Sebagai informasi, pada pembukaan perdagangan hari ini (3/10) Kurs Rupiah berada di level Rp14.195/US$ posisi tersebut menguat bila dibandingkan pada penutupan perdagangan kemarin (2/10) yang masih berada di level Rp14.196/US$.

Sementara, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (3/10) kurs rupiah berada pada posisi Rp14.193/ US$ menguat dari posisi Rp14.207/US$ pada perdagangan kemarin (2/10). (*)

Editor: Rezkiana Np

Related Posts

News Update

Top News