Jakarta–Nilai tukar rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat (AS) pada pekan ini diperkirakan bakal melanjutkan penguatannya, sejalan dengan kondisi dolar index yang terus mengalami tekanan hingga akhir pekan kemarin (14/7).
Analis PT Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta mengatakan, laju rupiah yang masih menguat hingga perdagangan pekan kemarin seiring dengan adanya penguatan Surat Utang Negara (SUN) dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang bergerak positif.
“Di awal minggu ini, penguatan rupiah bisa berlanjut melihat dollar index yang semakin terpuruk. Setelah inflasi produsen diumumkan melambat, giliaran inflasi konsumen AS yang turun. Itu cukup untuk membuat dollar index kembali turun,” ujar dia dalam risetnya, di Jakarta, Senin, 17 Juli 2017.
Dia mengungkapkan, sentimen positif rupiah akan bertambah dengan adanya surplus neraca perdagangan Indonesia yang diperkirakan bakal meningkat pada Juni 2017 yang akan diumumkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) siang ini (17/7). Bank Indonesia (BI) sendiri melihat surplus akan mencapai USD1,4 miliar
“Akan tetapi potensi penguatan rupiah bisa tertahan jika ECB kembali mengurangi stimulusnya pada pertemuan minggu ini, walaupun dolar akan terus turun, pelemahan obligasi global ditakutkan memicu aliran dana asing keluar dari SUN,” ucapnya. (*)
Editor: Paulus Yoga