Jakarta – PT Anabatic Solusi Digital (Anabatic Digital) menggandeng Brankas, perusahaan teknologi Open Finance dalam mengembangkan sistem layanan Open Banking melalui fitur Application Programming Interface (API). Open banking sendiri diyakini menjadi wujud nyata digitalisasi perbankan untuk menghadapi berbagai tantangan yang ada saat ini.
Sebagai informasi, Open Banking sendiri merupakan sebuah ekosistem dimana pihak ketiga (third-party) dapat mengakses ke data finansial nasabah dan produk perbankan atau jasa finansial yang ditawarkan pihak perbankan dan institusi finansial lainnya. Dalam Open Banking, konsumen adalah pemilik data transaksi mereka sendiri sehingga konsumen dapat membuat keputusan untuk menarik dan membagi data mereka ke pihak ketiga yang terpercaya melalui Open API secara aman.
Open APIs sendiri akan memungkinkan pihak ketiga untuk membuat aplikasi dan servis sesuai dengan kebutuhan layanan nasabah. Perusahaan yakin Open Banking akan menciptakan industri sistem pembayaran yang sehat, dan inovatif serta akan mendorong implementasi secara menyeluruh solusi yang mendukung transformasi digital pada produk finansial.
Nugraha Santosa, Presiden Direktur PT Anabatic Digital Raya menyatakan bahwa digitalisasi layanan perbankan adalah sebuah keharusan. Anabatic Digital sangat optimis bahwa kolaborasi ini akan memberikan added value pada industri perbankan, FinTechs maupun start up.
“Anabatic Digital dan Brankas akan membangun ekosistem keuangan digital dan turut ambil bagian dalam meramaikan pasar menuju ekonomi digital dan mendukung pemerintah di dalam membuka akses perbankan kepada 91,3 juta penduduk yang belum tersentuh layanan perbankan (underbanked) pada 2025,” jelas Nugraha, Rabu, 23 Februari 2022.
Pada kesempatan yang sama, Kenneth Shaw, Co-Founder & Chief Technology Officer PT Brankas Teknologi Indonesia optimis kerja sama ini akan menghadirkan teknologi generasi terbaru all-in-one Open Finance dan Open Core bagi solusi Perbankan, FinTechs, dan lembaga keuangan lainnya di Indonesia. Anabatic Digital dan Brankas berkomitmen untuk merevolusi secara maksimal cara kerja Bank dan software perbankan, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di seluruh Asia Tenggara.
Asal tahu saja, Indonesia merupakan pasar digital economy atau ekonomi internet terbesar di Asia Tenggara, tercatat 37% konsumen digital menggunakan layanan baru sebagai dampak sosial-ekonomi dari pandemi Covid-19. Survey e-Conomy SEA menyampaikan bahwa tahun 2022, market digital economy Indonesia mencapai US$75 miliar dan diprediksi akan meningkat 2 kali lipat menjadi US$146 miliar pada 2025. (*)