Jakarta – PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), fintech peer-to-peer lending, mengoptimalkan penggunaan aplikasi Amartha+ untuk menjangkau UMKM pedesaan di wilayah Sumatra. Hingga saat ini, aplikasi tersebut telah digunakan oleh lebih dari 56.000 mitra dengan nilai transaksi lebih dari Rp7 miliar selama beroperasi sejak Juli 2021.
M. Akib, Head of Micro Business Amartha wilayah Sumatra menceritakan, awalnya, hanya ada sekitar ratusan mitra yang tertarik menggunakan aplikasi Amartha+, karena terbatasnya literasi digital di wilayah pedesaan. Untuk itu, pihaknya melakukan edukasi penggunaan platform Amartha+ hingga pelatihan kewirausahaan online.
“Sekarang, para mitra sudah merasakan sendiri manfaat aplikasi ini, karena terbukti berhasil meningkatkan pendapatan mereka sehingga mampu mengembangkan usahanya,” jelas Akib pada keterangannya, 25 November 2021.
Untuk melakukan sosialisasi digitalisasi, Amartha mengerahkan lebih dari 1.000 orang tenaga lapangan yang tersebar di Sumatra untuk memberikan edukasi literasi digital sekaligus memonitor perkembangan usaha mitra. Ini merupakan salah satu strategi perusahaan untuk mempersiapkan para mitra agar siap beradaptasi dengan perubahan teknologi, salah satunya di bidang layanan keuangan.
Aplikasi Amartha+ sendiri menyediakan fasilitas belanja borongan bagi para mitra. Melalui fitur PPOB atau belanja borongan, mitra secara bersama-sama dapat membeli bahan untuk modal usaha dengan harga grosir, sehingga dapat memperoleh untung lebih besar dari selisih harga pasar. Amartha+ juga menyediakan layanan pembelian pulsa, serta pembayaran tagihan rumah tangga seperti listrik dan PDAM.
Hingga Oktober 2021, aplikasi Amartha+ sudah digunakan di wilayah Provinsi Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan Lampung. Sumatra Barat menjadi provinsi dengan jumlah pengguna aplikasi Amartha+ terbanyak di Sumatra, yakni mencapai 85% dari total mitra binaan.
Sebagai informasi, Amartha juga mencatatkan kinerja yang positif di wilayah Sumatra Barat, yakni bertumbuh sebesar 167% dibanding tahun 2020. Hingga Oktober 2021, total penyaluran pendanaan di Sumatra Barat mencapai Rp208 miliar, meningkat jauh jika dibandingkan penyaluran di sepanjang tahun 2020 yakni sebesar Rp78 miliar.
Wilayah Sumatra Barat juga mencatatkan tingkat pengembalian pinjaman yang sangat baik, yakni mencapai 99,90%, artinya hampir seluruh mitra mampu membayar pinjaman tepat waktu. Beberapa kota di Sumatra Barat tercatat menerima penyaluran cukup besar, di antaranya kota Padang, Damasraya, dan Pesisir Selatan. (*)
Editor: Rezkiana Np
Jakarta - Bank Indonesia (BI) akan terus memonitor perkembangan pasar global dan domestik pasca Presiden… Read More
Jakarta - Ketua Komisi XI DPR RI Mukhamad Misbakhun menegaskan pemerintah harus berhati-hati dalam menyikapi… Read More
Jakarta - Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Said Abdullah meminta pemerintah untuk mendorong Organisasi… Read More
Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah mengumumkan daftar tarif dasar dan bea… Read More
Jakarta - Pemerintah Indonesia segera menyiapkan langkah strategis untuk merespons kebijakan tarif resiprokal yang diberlakukan… Read More
Jakarta – Kadin Indonesia meminta pemerintah untuk melakukan negosiasi dengan Amerika Serikat (AS), usai Donald Trump… Read More