Ilustrasi asuransi kesehatan. (Foto: Istimewa)
Bogor – PT Asuransi Allianz Life Indonesia (Allianz Life) menyatakan, penerapan skema co-payment dalam produk asuransi kesehatan yang sesuai dengan ketentuan Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdampak positif bagi industri.
Direktur Legal and Compliance Allianz Life Indonesia, Hasinah Jusuf, menuturkan penerapan co-payment menjadi salah satu langkah untuk menjaga keberlanjutan industri, sekaligus memberikan manfaat jangka panjang kepada pemegang polis.
“Co-payment itu sebenarnya bukan hal baru, di negara-negara lain sudah dilakukan. Ini justru baik untuk industri maupun nasabah, karena memungkinkan nasabah mendapatkan premi yang lebih rendah,” ucap Hasinah dalam Media Gathering AAJI di Bogor, 25 Juni 2025.
Baca juga: Skema CoB Dorong Asuransi Komersial? Ini Respons Prudential Indonesia
Sebagaimana diketahui, kebijakan SEOJK menyebut bahwa peserta asuransi wajib menanggung sebagian klaim, yakni minimal 10 persen dari total tagihan dengan batas maksimum Rp300 ribu untuk rawat jalan dan Rp3 juta untuk rawat inap per pengajuan klaim.
Skema co-payment tersebut diyakini dapat mengurangi penggunaan layanan kesehatan secara berlebihan atau over treatment yang terjadi beberapa waktu ke belakang.
Ia menambahkan, kenaikan premi atau repricing yang terjadi selama ini tidak hanya dipicu oleh inflasi medis, tetapi juga oleh pola klaim yang dinilai kurang bertanggung jawab.
“Jadi dengan memberikan tanggung jawab ke semua gitu, kita harapkan pemakaian itu jauh lebih bertanggung jawab. Jumlahnya juga kecil dibanding dengan manfaat yang diterima,” imbuhnya.
Nantinya, kata Hasinah, co-payment berpeluang untuk menahan laju kenaikan premi. Di sisi lain, kenaikan premi atau repricing tetap akan terjadi seiring dengan inflasi medis yang tidak bisa dihindari.
Baca juga: AAJI dan OJK Susun Standar Polis Asuransi usai Putusan MK
Menurut Hasinah, dengan adanya skema co-payment, besaran repricing dapat ditekan dan tidak setinggi sebelumnya. Bahkan, di sejumlah produk pernah mencapai lebih dari 30 persen.
“Hanya saja, efektivitas kebijakan ini perlu dilihat dalam jangka waktu pelaksanaan,” jelasnya.
Sebagai informasi, Allianz Life sendiri sudah memiliki produk dengan fitur deductible, yang serupa dengan skema co-payment. Produk tersebut disambut baik oleh nasabah dan terbukti membantu menekan rasio klaim. (*)
Editor: Galih Pratama
Poin Penting Bank Mandiri merombak jajaran Dewan Komisaris melalui RUPSLB 19 Desember 2025 dengan menunjuk… Read More
Poin Penting Modal asing masuk Rp0,24 triliun ke Indonesia pada pekan ketiga Desember 2025, terutama… Read More
Poin Penting Pemerintah memproyeksikan lonjakan transaksi digital seiring tingginya aktivitas belanja masyarakat selama libur Natal… Read More
Poin Penting Danantara Indonesia dan BP BUMN mengerahkan 1.066 relawan serta 109 armada truk melalui… Read More
Bank INA dan Indomaret salurkan 250 paket nutrisi di Depok untuk mencegah stunting. Program CSR… Read More
Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,10 persen ke level 8.609,55 pada Jumat (19/12). Indeks INFOBANK15… Read More