Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatat aliran modal asing masuk atau capital inflow ke Indonesia senilai Rp4,67 triliun pada minggu ketiga Mei 2023.
Berdasarkan data transaksi yang dihimpun Bank Indonesia (BI) periode 17 Juli hingga 21 Juli 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik beli neto Rp4,67 triliun.
“Terdiri dari beli neto Rp2,56 triliun di pasar SBN (Surat Berharga Negara) dan beli neto Rp2,11 triliun di pasar saham,” ujar Kepala Departemen Komunikasi BI, Erwin Haryono, Jumat, 21 Juli 2023.
Sementara itu, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun naik dari level 79,77 bps per 14 Juli 2023 menjadi 81,72 bps per 20 Juli 2023.
Baca juga: Ekonomi China Melempem, Minat Investor Asing ke Negara Asia Ikut Terimbas?
Dengan demikian, selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen sampai dengan 20 Juli 2023, nonresiden beli neto Rp89,56 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp16,77 triliun di pasar saham.
Selain itu, BI juga melaporkan perkembangan nilai tukar 17 Juli sampai dengan 21 Juli 2023. Tercatat, nilai tukar per hari Kamis (20/7), rupiah ditutup di level (bid) Rp14.985 per dolar AS, dan dibuka pada level (bid) Rp15.005 per dolar AS pada Jumat (21/7).
Kemudian, yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,19% pada Kamis (21/7) dan kembali naik di level 6,21% pada Jumat (21/7).
Sementara untuk indeks dolar (DXY) menguat ke level 100,88 dan yield UST (US Treasury) dengan tenor 10 tahun naik ke level 3,850%. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra