Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatatkan aliran modal asing keluar dari Indonesia atau capital outflow hingga minggu ketiga di Januari 2022 dengan total sebesar Rp0,41 triliun.
“Berdasarkan data transaksi 17-21 Januari 2022, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp0,14 triliun,’ jelas Direktur Eksekutif Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono seperti dikutip, Jumat, (21/01/2022).
Lebih lanjut, Erwin menjelaskan, aliran modal asing keluar paling besar berasal dari aksi jual neto Surat Berharga Negara sebesar Rp0,41 triliun dan diikuti aksi beli neto di pasar saham sebesar Rp0,27 triliun.
Jika diakumulasikan, aliran modal asing sampai dengan 20 Januari 2022 year-to-date (ytd), terjadi transaksi beli neto sebesar Rp1,57 triliun di pasar SBN dan beli neto sebesar Rp4,55 triliun di pasar saham. Kemudian, Premi CDS Indonesia 5 tahun naik ke level 85,25 bps per 20 Januari 2022 dari 83,79 bps per 14 Januari 2022.
Lalu, berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu III Januari 2022, perkembangan harga pada Januari 2022 tetap terkendali dan diperkirakan inflasi sebesar 0,58% (mtm). Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Januari 2022 secara tahun kalender sebesar 0,58% (ytd), dan secara tahunan sebesar 2,20% (yoy).
Penyumbang utama inflasi Januari 2022 sampai dengan minggu III yaitu komoditas Bahan Bakar Rumah Tangga (BBRT) sebesar 0,12% (mtm), daging ayam ras sebesar 0,09% (mtm), telur ayam ras dan tomat masing-masing sebesar 0,05% (mtm), beras sebesar 0,04% (mtm), minyak goreng, sabun detergen bubuk/cair dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,03% (mtm), cabai rawit dan bawang merah masing-masing sebesar 0,02% (mtm), jeruk, bawang putih, dan mie kering instant masing-masing sebesar 0,01% (mtm). Sementara itu, komoditas yang mengalami deflasi yaitu cabai merah (-0,05%, mtm) dan tarif angkutan udara sebesar -0,02% (mtm) (*)
Editor: Rezkiana Np