Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatatkan aliran modal asing keluar atau capital outflow dari Indonesia senilai Rp4,04 triliun pada minggu kedua Mei 2023.
Berdasarkan data transaksi yang dihimpun Bank Indonesia (BI) periode 8 Mei 2023 hingga 11 Mei 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp4,04 triliun.
“Terdiri dari jual neto Rp2,94 triliun di pasar SBN (Surat Berharga Negara) dan jual neto Rp1,10 triliun di pasar saham,” ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, Jumat, 12 Mei 2023.
Sementara itu, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun turun ke level 93,89 bps per 11 Mei 2023 dari 94,82 bps per 5 Mei 2023.
Dengan demikian, selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen sampai dengan 11 Mei 2023, nonresiden beli neto Rp64,59 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp15,29 triliun di pasar saham.
Selain itu, BI juga melaporkan perkembangan nilai tukar 8 Mei sampai dengan 12 Mei 2023. Tercatat, nilai tukar per hari Kamis (11/5), rupiah ditutup di level (bid) Rp14.720 per dolar AS, dan dibuka pada level (bid) Rp14.750 per dolar AS pada Jumat (12/5).
Kemudian, yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun turun ke 6,40% pada Kamis (11/5) dan kembali turun di level 6,37% pada Jumat (12/5).
Sementara untuk indeks dolar (DXY) menguat ke level 102,06 dan yield UST (US Treasury) dengan tenor 10 tahun turun ke level 3,384%. (*)
Editor: Galih Pratama