Jakarta – Bank Indonesia (BI) mencatatkan aliran modal asing keluar atau capital outflow dari Indonesia senilai Rp1,74 triliun pada minggu kelima Mei 2023.
Berdasarkan data transaksi yang dihimpun Bank Indonesia (BI) periode 29 Mei 2023 hingga 30 Mei 2023, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp1,74 triliun.
“Terdiri dari jual neto Rp2,21 triliun di pasar SBN (Surat Berharga Negara) dan beli neto Rp0,47 triliun di pasar saham,” ujar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan resmi, Kamis 1 Juni 2023.
Sementara itu, premi risiko investasi atau premi credit default swaps (CDS) Indonesia 5 tahun turun ke level 84,00 bps per 30 Mei 2023 dari 88,34 bps per 26 Mei 2023.
Dengan demikian, selama tahun 2023, berdasarkan data setelmen sampai dengan 30 Mei 2023, nonresiden beli neto Rp67,79 triliun di pasar SBN dan beli neto Rp16,29 triliun di pasar saham.
Selain itu, BI juga melaporkan perkembangan nilai tukar 29 Mei sampai dengan 31 Mei 2023. Tercatat, nilai tukar per hari Selasa (30/5), rupiah ditutup di level (bid) Rp14.980 per dolar AS, dan dibuka pada level (bid) Rp14.980 per dolar AS pada Rabu (31/5).
Kemudian, yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun stabil di level 6,38% pada Selasa (30/5) turun di level 6,37% pada Rabu (31/5).
Sementara untuk indeks dolar (DXY) menguat ke level 104,45 dan yield UST (US Treasury) dengan tenor 10 tahun turun ke level 3,735%. (*)
Editor: Rezkiana Nisaputra