Jakarta – PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) mengungkapkan bahwa mayoritas nasabahnya lebih memilih produk asuransi tradisional dibandingkan unitlink.
Tren ini sejalan dengan kebutuhan nasabah yang mengutamakan produk yang sederhana, mudah dipahami, dan memiliki kepastian manfaat.
Consumer Funding & Wealth Business Head Danamon, Ivan Jaya menegaskan bahwa hampir seluruh produk asuransi hasil kerja sama dengan Manulife Indonesia yang dipasarkan perseroan merupakan produk tradisional.
“Kami hampir 99 persen itu memasarkan produk tradisional. Ya ada unitlink, tapi belum banyak menjadi minat nasabah kami,” ujarnya saat ditemui usai acara peluncuran produk asuransi Proteksi Prima Kritis Andalan (PPKA) di Jakarta, kemarin.
Baca juga: Danamon Bidik Premi Kanal Bancassurance Rp1,4 Triliun di 2025, Begini Strateginya
Menurut Ivan, fenomena ini juga bisa dikaitkan dengan regulasi baru terkait Produk Asuransi yang Dikaitkan dengan Investasi (PAYDI) seperti SEOJK Nomor 5 Tahun 2022, yang bertujuan meningkatkan transparansi dan pemahaman masyarakat terhadap produk asuransi.
“Sebenarnya SEOJK itu kan bertujuannya untuk baik, supaya produknya transparan, penggunaan teknologinya lebih optimal, dan mudah dipahami oleh masyarakat,” jelasnya.
Baca juga: Bukan Unitlink, Ternyata Produk Ini Penyumbang Premi Terbesar Asuransi Jiwa
Ivan juga mengungkapkan bahwa tren ini berlaku di seluruh segmen nasabah Danamon, termasuk kalangan prioritas yang disebut sebagai nasabah privilege.
“Nasabah lebih banyak menginginkan produk-produk yang sederhana, mudah dipahami, dan pasti-pasti saja. Ini juga berlaku untuk nasabah kaya Danamon,” pungkasnya. (*) Alfi Salima Puteri










