Akusisi Lembaga Keuangan BNI Siapkan Rp3 Triliun

Akusisi Lembaga Keuangan BNI Siapkan Rp3 Triliun

Jakarta – PT Bank Negara Indonesia (persero) Tbk (BNI) mengaku telah menyiapkan dana sebesar Rp3 triliun yang akan digunakan untuk mengakuisisi sejumlah lembaga keuangan. Selain untuk akuisisi, dana tersebut juga akan digunakan untuk penyertaan modal anak usaha.

“Sekitar Rp3 triliun penyertaan akuisisi bank, anak usaha juga, kita belum tahu targetnya yang mana. Tahun kemarin kita juga siapkan Rp3 triliun gak terpakai semua, hanya Rp1,3 yang terpakai,” ujar Direktur Utama BNI Achmad Baiquni di Jakarta, Rabu, 17 Januari 2018.

Dia mengatakan, bahwa pihaknya berencana untuk mengakuisisi perusahaan jasa keuangan di bidang perbankan, asuransi (asuransi kerugian), dan modal ventura. Meski demikian, dirinya masih enggan menuturkan sektor apa saja yang menjadi prioritas perseroan.

“Kita masih lihat dulu mana yang ada peluangnya yang datang ke kita itu yang kita lakukan. Namanya oportunity itukan yang kita lakukan. Kalau ada asuransi ya asuransi dulu,” tegas Baiquni.

Di tempat yang sama Direktur Keuangan BNI Rico Rizal Budidarmo menambahkan, selain akuisisi, dana tersebut juga akan digunakan untuk penambahan modal anak usaha agar kinerjanya semakin kinclong dan dapat bersaing dengan perusahaan lainnya di bidangnya masing-masing.

Sebanyak 10,2 persen dari total laba BNI di 2017 dikontribusikan oleh lima anak usaha BNI yang terdiri dari BNI Syariah, BNI Life, BNI Multifinance, BNI Sekuritas, dan BNI Asset Management. Pada tahun lalu kelima anak perusahaan ini berkontribusi 9,8 persen terhadap laba BNI, naik dibanding 2016 yang kontribusinya sebesar 8,4 persen.

“Anorganik akan kita fokus ke asuransi, modal ventura. Kita punya BNI syariah yang sedang kita kembangkan untuk bisa bersaing dengan industri. Mengingat kita punya potensi yang cukup signifikan. Selain itu kami juga berencana evaluasi aset manajemen yang kita akuisisi, dan perusahaan sekuritas yang sedang dalam masa perbaikan,” tutup Rico. (*)

Related Posts

News Update

Top News