Jakarta–Perumahan dengan konsep dan desain unik tentunya tak banyak pilihan. Salah satunya ialah yang ditawarkan oleh PT Synthesis Karya Pratama (Synthesis Huis). Perusahaan pengembang yang telah memulai bisnisnya sejak 1993 ini menawarkan perumahan dengan desain dan arsitektur yang menarik. Tak hanya unit rumahnya, namun juga pengembangan kawasan atau lingkungan perumahannya.
Perumahan yang berada di kawasan Cijantung, Jakarta Timur, ini memiliki nilai tambah bagi para komsumen. Untuk urusan arsitektur, Synthesis Huis berkolaborasi dengan arsitek ternama, Jeffrey Budiman. Pembangunan unit rumah dirancang ramah lingkungan (eco friendly), mulai dari sirkulasi yang layak dengan banyak jendela, hingga penerangan yang mumpuni di pagi hari dan siang hari.
“Atas pengembangan dan konsep yang kami lakukan, Synthesis Huis pada 20 Maret 2023 mendapatkan ganjaran penghargaan sebagai “Perumahan dengan Konsep Eco Friendly dari Majalah Property&Bank”. Ini menjadi pelecut bagi kami untuk terus maju dan berkembang,” ungkap Aldo Daniel COO Housing Synthesis Huis.
Tak hanya unit rumah yang dirancang ramah lingkungan, demikian pun dengan pembangunan kawasan dan lingkungan perumahan. Kawasan dibangun dengan banyak pepohonan, areal jogging track, bike park berkontur, serta areal olahraga. Untuk penataan pepohonan, Synthesis juga melakukan kerja sama dengan Dinas Pertamanan DKI Jakarta.
Nilai lebih lainnya ialah adanya hutan kota seluas 2 hektar yang berada di sekitar kawasan perumahan. Ini membuat udara di daerah ini cukup sejuk.
Selain soal ramah lingkungan, perumahan yang berada di Cijantung ini juga memiiki aksesibilitas yang baik. “Walau bukan berada di kawasan prime, lokasi kami cukup baik dengan aksesibilitas yang mudah, karena dengan dengan tol untuk mencapai kawasan bisnis dan perkantoran di Jakarta, seperti Kuningan dan TB Simatupang,” terang pria yang hobi memasak ini.
Hingga saat ini penjualan unit telah mencapai 70% dari 93 unit yang dibangun untuk tahap pertama. Rencananya, di kawasan ini akan dibangun rumah sebanyak 200-an unit. Untuk memudahkan pemasaran, Aldo telah membangun kawasan “hang out” Tengah, di mana terdapat restoran dan kafe. Bahkan, ke depan kawasan yang pengembangannya berkolaborasi dengan pihak ketiga ini akan dikembangkan dan bertambah luas arealnya, karena beberapa merchant baru berminat ikut serta.
Dengan adanya kawasan “hang out” Tengah, jumlah pengunjung yang melihat perumahan pun ikut meningkat. “Kawasan hang out yang diluncurkan sejak Oktober 2022 ini memudahkan pemasaran dan penjualan kami. Ke depan, rencananya juga aka nada merchant grocery yang akan partisipasi. Tentunya, selain buat pengunjung umum, kawasan ini juga akan memberikan nilai lebih kepada konsumen yang membeli rumah di sini, karena tidak perlu hang out ataupun belanja jauh-jauh,” jelas Aldo.
Kerja Sama dengan Bank
Sejauh ini, Synthesis Huis telah menjalin kerja sama dengan bank untuk kredit pemilikan rumah (KPR) bagi konsumen, di antaranya Bank Mandiri, Bank BCA, dan Bank BCA Syariah. Kerja sama dengan bank ini semakin memudahkan konsumen untuk memberli rumah. “Tentunya akan memudahkan pembeli untuk memilih jenis pembayaran, mau kredit ataupun kas bertahap. Bahkan, mau yang konvensional ataupun akad syariah,” jelas Aldo.
Adanya gejolak suku bunga tinggi tidak terlalu memengaruhi penjualan unit di Synthesis Huis. Pasalnya, 70% penjualan dilakukan melalui mekanisme kas bertahap. “Suku bunga tinggi hanya sedikit memengaruhi penjualan kami. Unit kami yang harganya mulai dari Rp1,8 miliar tetap terjual dengan baik, dengan unit yang paling laris adalah Mattlig yakni unit berlantai 3 dengan ukuran 6×12,” terang Aldo.
Selain menggelar konsep unik dan aksesibilitas, Aldo juga terus meningkatkan kualitas layanan, yakni pembangunan dengan proses tepat waktu sehingga bisa melakukan serah terima kunci tepat waktu. “Targetnya serah terima kunci di Oktober 2023. Selain itu, kami juga akan menyiapkan fasilitas dan infrastruktur dengan lengkap. Sehingga saat konsumen menempati rumahnya sudah lengkap,” ungkap Aldo
Ke depan, Aldo menargetkan untuk masuk ke segmentasi milenial. Salah satu strategi yang dilakukan ialah dengan membangun tipe rumah yang berbeda dari yang sudah ada saat ini. “Langlah ini dilakukan agar harga jual bisa berada di rentang Rp1 hingga Rp1,5 miliar. Sesuai dengan kemampuan generasi milenial,” pungkas Aldo.