Jakarta — PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia (Akseleran), salah satu perusahaan financial technology (fintech) peer-to-peer lending di Indonesia, targetkan meraih total 500-600 peminjam (borrower) dan 42.000 orang pemberi pinjaman (lender) di akhir tahun 2018. Hingga saat ini, jumlah borrower dan lender Akseleran masing-masing telah mencapai 250 usaha dan 25.000 orang.
CEO & Co-Founder Akseleran, Ivan Nikolas Tambunan, mengungkapkan, sektor online guest menjadi borrower terbesar Akseleran, disusul oleh konstruksi, koperasi, real estate, dan retail. Sementara, untuk lender sendiri terbagi menjadi dua, yaitu 95% dari ritel atau perorangan serta 5% dari institusi diantaranya Indosurya, Globalindo dan Andalan Finance.
“Borrower kebanyakan saat ini di wilayah Jabodatabek, Jawa Barat, dan Balikpapan. Lender tersebar dari mulai Aceh sampai Papua. Dengan uang 100 ribu, orang sudah bisa investasi,” ungkap Ivan, Senin (24/09).
Baca juga: Launching Mobile Aplikasi, Akseleran Sasar UKM dan Investor Ritel
Di satu sisi, Akseleran pun menargetkan total pembiayaan sebesar Rp200 miliar dengan raihan jumlah pengguna sebanyak 45 ribu hingga akhir tahun 2018. Chief Credit Officer & Co-Founder Akseleran, Christopher Gultom, mengatakan, untuk meraih target tersebut, perusahaan akan coba memaintance kredit macet di bawah 1%.
“Sekarang kredit macet (NPL) 0,47%. Bulan lalu 0,6%. Jadi per hari ini sudah turun. Kedepannya ekspansi, kami mau mencapai Rp1 triliun. Dengan ekspansi itu pasti ada NPL, tapi bagaimana kami memantaince. Yang penting transparansi dengan lender dan borrower. Untuk mencapai target, kami juga kerjasama dengan Hipmi Jaya, yang akan datang dengan Kadin,” katanya, Senin (24/08). (Ayu Utami)