Jakarta – Bank Indonesia (BI) diprediksi masih akan menahan suku bunga acuan BI7-DRR miliknya pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) yang telah dilaksanakan pada 18-19 Desember 2019.
Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Riset Centre of Reform on Economics (Core) Piter Abdullah kepada infobanknews. Menurutnya bank sentral masih harus memberikan waktu terhadap industri agar dapat merealisasikan kebijakan penurunan bunga sebelumnya.
“Saya memprediksikan BI akan menahan suku bunga. Pertimbangannya BI perlu memberikan waktu bagi perbankan untuk merespon dulu penurunan suku bunga dan juga penurunan GWM yang sudah diambil oleh BI sepanjang tahun 2019,” kata Piter di Jakarta, Kamis 19 Desember 2019.
Menurutnya, saat ini beberapa perbankan nasional masih belum juga menurunkan bunga acuannya dan terus mengantisipasi kondisi perekonomian global maupun nasional. Piter juga menilai, dengan menahan bunga acuan pada akhir tahun ini, BI masih mempunyai ruang pelonggaran kebijakan pada tahun mendatang.
Sebelumnya, BI mencatatkan suku bunga kredit perbankan masih terus menurun pasca penurunan bunga acuan yang sudah turun. Hingga September suku bunga kredit menurun, terutama pada kredit investasi dan kredit modal kerja yang masing-masing tercatat sebesar 10,04% dan 10,26%.
Tak hanya itu, BI juga mencatatkan rerata tertimbang suku bunga deposito juga menurun 12 bps dibandingkan dengan level September 2019 sehingga tercatat 6,45% pada Oktober 2019.
Sebagai informasi saja, pada RDG BI periode November yang lalu, BI menahan BI7-DRR di level 5%. Sehingga sejak sepanjang 2019, BI telah menurunkan suku bunga acuan sebanyak 4 kali berturut atau mencapai 100 bps dari tahun lalu yang mencapai 6%. (*)
Editor: Rezkiana Np