Jakarta- Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat tipis di level 16.430/US$ bila dibandingkan dari penutupan pasar sebelumnya (2/4) di level 16.495/US$.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi kepada infobanknews menjelaskan,dengan rendahnya suku bunga di berbagai bank sentral global terutama di AS, Eropa dan Asia, menjadi daya tarik tersendiri untuk pasar dalam negeri.
“Apalagi suku bunga masih relatif tinggi sehingga sangat wajar kalau pelaku pasar kembali yakin terhadap prospek pasar keuangan dan perekonomian RI. Hal ini terlihat dari mulai masuknya aliran modal asing (inflow) ke Indonesia dalam beberapa hari terakhir,” jelas Ibrahim di Jakarta, Jumat 3 April 2020.
Dirinya menyebut, data aliran modal masuk menandakan bahwa kepanikan investor akibat mewabahnya Covid-19 yang semakin berkurang. Masuknya dana ke Indonesia ini juga dapat diartikan sebagai secercah harapan karena kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah, BI, serta Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan keyakinan kepada pasar.
Mengacu data BI, pada periode 30 Maret-2 April 2020, terjadi net buy atau beli bersih di pasar keuangan domestik sebesar Rp 3,28 triliun. Aliran modal masuk ini dominan berasal dari pembelian Surat Berharga Negara (SBN). Dimana inflow dari SBN tercatat Rp 4,09 triliun, sedangkan di pasar saham pada periode tersebut masih terjadi net sell (outflow) Rp 820 miliar.
Namun jika diakumulasikan sejak awal tahun ini hingga 2 April 2020 atau secara year to date (ytd), masih tercatat aliran asing yang keluar atau outflow sebesar Rp 143,99 triliun.
Sebagai informasi saja, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (3/4) kurs rupiah berada pada level Rp16.464/ US$ atau terlihat menguat dari posisi Rp16.741/US$ pada perdagangan kemarin (2/4).