Jakarta – Dalam perdagangan sore hari ini (17/4) nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup menguat 175 point di level 15.465/US$ bila dibandingkan dari penutupan sebelumnya (16/4) di level 15.640/US$.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi kepada infobanknews menjelaskan, adanya tanda-tanda awal bahwa penemuan obat penawar COVID-19 dan telah bekerja membuat pasar global lebih optimis. Optimisme juga datang mengenai pembukaan kembali ekonomi terbesar di dunia yaitu AS dan Eropa.
“Gilead Sciences mengumumkan semalam bahwa uji klinis obat antivirus remdesivir menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam mengobati virus COVID-19. Situs web berita medis STAT, Mengutip catatan diskusi antara dokter yang terlibat dalam uji klinis, mengatakan sebagian besar dari 125 pasien yang diberi obat remdesivir Gilead di sebuah rumah sakit di Chicago telah pulih dan dipulangkan,” kata Ibrahim di Jakarta, Jumat 17 April 2020.
Tak hanya itu, Departemen Tenaga Kerja AS menyebutkan ada 5,24 juta orang Amerika mengajukan klaim tunjangan pengangguran pada periode seminggu hingga 11 April kemarin. Kendati demikian, rilis data ini masih lebih baik atau sedikit menurun dari yang diperkirakan ekonom untuk peningkatan 5,35 juta pekerja dan di periode sebelumnya yang mencapai 6,61 juta orang.
Dari dalam negeri sendiri Bank Indonesia (BI) di akhir pekan ini sedikit lega karena penguatan mata uang rupiah ditopang penuh oleh data eksternal yang cukup bagus sehingga tidak terlalu besar melakukan intervensi di pasar valas, obligasi maupun SUN di perdagangan DNDF.
“Ini menjadi berkah tersendiri bagi mata uang garuda yang begitu perkasa dalam perdagangan akhir pekan dan ini membuktikan bahwa fundamental ekonomi dalam negeri cukup bagus,” tutup Ibrahim.
Sedangkan berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) hari ini, (17/4) kurs rupiah berada pada posisi Rp15.503/ US$ terlihat menguat dari posisi Rp15.787/US$ pada perdagangan kemarin (16/4). (*)
Editor: Rezkiana Np