Jakarta–PT Adhi Karya Tbk (Persero) Tbk (ADHI) tercatat baru merealisasikan 23 persen dari target kontrak karya baru pada tahun ini. Perseroan tercatat mengantongi kontrak Rp5,3 triliun dari target Rp21 triliun pada tahun ini.
“Sampai Mei perolehan kontrak Rp5,3 triliun atau 23 persen dari target Rp 21 triliun. Nilai kontrak ini belum termasuk LRT,” kata Direktur Keuangan Adhi Karya, Harris Gunawan di Jakarta, belum lama ini.
Adapun Kontrak baru tersebut terdiri atas penataan kawasan komplek Gelora Bung Karno (GBK) senilai Rp230,8 miliar. Juga raihan kontrak melalui anak usaha, PT Adhi Persada Gedung, untuk pembangunan Apartment Loftvilles City, Tangerang Selatan senilai Rp200 miliar, dan Hotel Platinum Surabaya Rp153,4 miliar.
Sementara lini bisnis perseroan yang paling banyak memberikan kontribusi adalah konstruksi dan energi mencapai 92,3 persen , dan sisanya merupakan lini bisnis lainnya. Sedangkan berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru terdiri dari APBN/APBD 28,2 persen, BUMN 32,8 persen, dan 39 persen dari swasta atau yang lainnya.
Jika dilihat berdasarkan tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek gedung 70 persen, jalan dan jembatan 19,5 persen, serta proyek infrastruktur lainnya 10,5 persen. Menurutnya, raihan kontrak baru yang masih jauh dari target disebabkan karena proyek di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) masih dalam proses penawaran (bidding).
“Memang ada beberapa hal mengapa kontrak belum tinggi, proses proyek PU masih proses bidding. Kita juga ada proyek swasta dan kita sedang mengembangkan bisnis di bidang properti,” tututp Harris. (*)