Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan, pemerintah akan terus berkomunikasi aktif dengan emiten dan investor untuk memastikan rencana investasi tidak terganggu dan tetap berjalan sesuai jadwal.
Seiring dengan adanya aksi demonstrasi masyarakat dalam menyampaikan aspirasi kepada pemerintah, Airlangga berharap para investor dan emiten memahami bahwa penyampaian aspirasi dijamin dalam negara demokrasi selama dilakukan secara baik.
“Ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk responsif terhadap aspirasi masyarakat melalui jalur yang konstruktif. Pesan ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk menjaga stabilitas sambil tetap menghormati aspirasi masyarakat,” kata Ailrangga dalam Konferensi Pers Stabilitas Pasar Modal Indonesia, Senin, 1 September 2025.
Baca juga: Airlangga Sampaikan Dukacita Mendalam untuk Korban Jiwa Aksi Demontrasi
Airlangga pun mengimbau para pengusaha agar tetap tenang dan optimistis. Ia mengatakan bahwa seluruh pihak memiliki tanggung jawab moral kepada bangsa untuk menjaga roda perekonomian tetap berputar, sehingga lapangan kerja dan kesejahteraan masyarakat tetap terjaga.
“Kami juga meminta kepada masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang tidak bertanggung jawab. Mari kita ciptakan suasana yang damai dan saling menghormati,” imbuhnya.
Menurut Airlangga, partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga ketertiban akan membantu mempercepat pemulihan situasi sekaligus meminimalkan dampak negatif terhadap perekonomian.
Baca juga: Airlangga Tepis Isu Sri Mulyani Mundur dari Menkeu
Sementara itu, kepada pelaku pasar modal, Airlangga menegaskan pemerintah memiliki kapasitas dan komitmen penuh menjaga stabilitas ekonomi.
Airlangga mencontohkan, cadangan devisa Indonesia memadai di level USD152 miliar per Juli 2025, sistem perbankan sehat, serta koordinasi kebijakan fiskal, moneter, sektor keuangan, dan sektor riil berjalan sinergis.
“Dengan fundamental yang solid ini, dampak volatilitas jangka pendek tidak akan mengubah trajectory ekonomi kita yang positif. Target mempertahankan pertumbuhan di atas 5 persen tetap realistis dan achievable, dengan komitmen penuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan kesejahteraan masyarakat,” bebernya. (*)
Editor: Yulian Saputra










