Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengklaim bahwa kepercayaan investor terhadap ketahanan ekonomi Indonesia masih cukup kuat di tengah memanasnya konflik geopolitik antara Iran-Israel. Hal tersebut tercermin dari pertumbuhan ekonomi RI yang diperkirakan 5,1 persen.
“Kepercayaan investor terhadap ketahanan ekonomi Indonesia baik, PE kita yang diperkirakan 5,1 persen,” ujar Airlangga dalam Konferensi Pers, dikutip, Jumat 19 April 2024.
Sedangkan, pertumbuhan ekonomi global tahun ini diperkirakan 3,2 persen. Artinya, Indonesia jauh diatas pertumbuhan ekonomi global.
Baca juga: Ekonomi RI 2025 Ditargetkan Tumbuh 5,6 Persen, Ini Pendorongnya
“Ekonomi global diperkirakan flatten, sedangkan Indonesia 5,1 persen dan negara berkembang emerging market rata-rata di 4,2 persen,” tambahnya.
Selain itu, sejumlah lembaga pemeringkat dunia mempertahankan rating bagi Indonesia. Diantaranya, Moody’s mempertahankan rating Baa2 Stable Outlook untuk Indoensia, Fitch Ratings dan Japan Credit Rating Agency (JCR) memberikan peringkat BBB+ dengan outlook stabil ke RI pada Maret 2024.
“Moody nilai ketahanan ekonomi terjaga dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan stabil dan berbagai instrumen kebijakan kuat di tengah ketidakpastian global, jadi faktor ketidakpastian sudah dimasukkan dalam pertimbangan mereka, demikian Fitch dan JCR yang menyatakan inflasi terkendali dan rasio utang terhadap PDB rendah dan terkendali,” ungkapnya.
Baca juga: Abu Dhabi Islamic Bank Mau Caplok 15 Persen Saham BSI, Bos BNI Bilang Begini
Airlangga juga menegaskan bahwa ketahanan sektor eksternal perekonomian RI juga tetap terjaga dengan cadangan devisa yang tinggi sebesar USD140,4 miliar.
“Kepercayaan konsumen juga masih di level positif yakni 123,8, penjualan eceran bagus, sektor manufaktur kita relatif tinggi dibandingkan negara lain, PMI (Purchasing Managers Index) di 54,2, dibandingkan negara lain, baik Malaysia, Australia, Prancis bahkan China PMI-nya di bawah kita,” jelas Airlangga. (*)
Editor: Galih Pratama