Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto
Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa penempatan dana pemerintah sebesar Rp200 triliun kepada himpunan bank milik negara (Himbara) membuat para bankir merasa “panas dingin”.
Airlangga menjelaskan, langkah pemerintah menempatkan dana “nganggur” dari bank sentral ke perbankan bertujuan untuk meningkatkan likuiditas pasar dan mendorong penurunan suku bunga.
Baca juga: Industri BPR-BPRS Siap Bersinergi Bantu Pemerintah Salurkan Rp200 Triliun
“Dengan penempatan dana Rp200 triliun, sehingga likuiditas di market terisi, dampaknya tentu penurunan suku bunga. Itu membuat banker agak panas dingin juga, karena tadinya sudah agak tenang dengan situasi di akhir tahun, namun dengan adanya Rp200 triliun dana di market, tentu persaingan dan penurunan tingkat suku bunga itu terjadi,” ujar Airlangga dalam Wealth Wisdom Jakarta 2025 Permata Bank, Selasa, 7 Oktober 2025.
Airlangga menegaskan bahwa pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen, bahkan mencapai 8 persen dalam jangka menengah. Untuk mewujudkan target tersebut, pemerintah akan menggenjot investasi besar-besaran di sektor infrastruktur, meliputi jalan tol, pelabuhan, bandara, dan konektivitas digital.
“Termasuk pembangunan data center, pembangunan AI data center, dan di Batam sudah dibangun juga data center dan hampir semua big tech company sudah melakukan investasi di sana,” ungkapnya.
Baca juga: Dirut BPR Kanti Singgung Dana Rp200 T di Bank Himbara: Jangan Sampai Jadi Kanibalisasi
Selain infrastruktur, Airlangga juga menyoroti pengembangan energi terbarukan (renewable energy) seperti pembangunan solar cell di setiap desa atau wilayah urban. Pemerintah juga mendorong digitalisasi UMKM, termasuk di sektor pembiayaan, pembayaran, dan pelatihan.
“Jadi kita mencoba untuk membuat pilot project dulu yang di mana nanti akan di-roll out untuk lebih besar dan tentunya target untuk Indonesia net zero emission yang ditargetkan 2060, Pak Presiden minta dimajukan minimal 10 tahun atau kalau bisa 10 tahun,” paparnya. (*)
Editor: Yulian Saputra
Poin Penting BRI membukukan laba bank only Rp45,44 triliun per November 2025, turun dari Rp50… Read More
Poin Penting Seluruh bank besar seperti BCA, BRI, Mandiri, BNI, dan BTN memastikan layanan perbankan… Read More
Poin Penting Bank Jateng membagikan dividen Rp1,12 triliun kepada Pemprov dan 35 kabupaten/kota di Jateng,… Read More
Poin Penting Perencanaan keuangan krusial bagi freelancer untuk mengelola arus kas, menyiapkan dana darurat, proteksi,… Read More
Poin Penting Pastikan kendaraan dan dokumen dalam kondisi lengkap dan prima, termasuk servis mesin, rem,… Read More
Bank Muamalat memberikan layanan “Pusat Bantuan” Muamalat DIN. Selain untuk pembayaran, pembelian, atau transfer, nasabah… Read More