Airlangga Beberkan Jurus Andalan Genjot Ekonomi 8 Persen

Airlangga Beberkan Jurus Andalan Genjot Ekonomi 8 Persen

Poin Penting

  • Pemerintah targetkan pertumbuhan ekonomi 8 persen dalam beberapa tahun ke depan melalui program unggulan seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) dan Koperasi Desa Merah Putih.
  • Hilirisasi nikel terbukti sukses: ekspor produk olahan melonjak dari USD4 miliar (2016) menjadi USD30 miliar (2024).
  • Ekonomi digital & UMKM diperkuat lewat peran Indonesia dalam ASEAN DEFA yang diproyeksikan menggandakan nilai ekonomi digital kawasan menjadi USD2 triliun.

Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah terus mendorong pertumbuhan ekonomi domestik agar mencapai 8 persen dalam beberapa tahun ke depan.

Airlangga menyebut, pemerintah telah memiliki sejumlah program unggulan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan pencipataan lapangan pekerjaan.

“Pemerintah juga terus mendorong target perutmbuhan ekonomi 8 persen, pemerintah punya beberapa program unggulan,” kata Airlangga dalam acara 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Kamis, 16 Oktober 2025.

Baca juga: Airlangga Ungkap Implementasi IEU CEPA Ditargetkan 1 Januari 2027

Ia menilai program Makan Begizi Gratis (MBG) dapat mendorong perekonomian sebesar 3 persen yang menciptakan lapangan pekerjaan sekitar 1,3 juta orang.

Rule of thumb daripada pertumbuhan ekonomi per 1 persen mempekerjakan 400.000 (orang). Jadi kalau sudah mempekerjakan 1,3 juta itu setara dengan at least 3 persen pertumbuhan ekonomi,” ucapnya.

Program lainnya adalah Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih untuk menggerakan ekonomi di desa dan kota. Ditargetkan sebanyak 80 ribu Kopdes Merah Putih terbentuk yang anggarannya sebesar Rp4 miliar per desa dari sebelumnya Rp1 miliar.

“Sekarang di desa dalam 10 tahun terakhir anggarannya adalah Rp1 miliar tetapi dengan Koperasi Merah Putih anggarannya ini akan naik 4 kali sekitar Rp4 miliar. Tentu dengan uang yang beredar baik dari koperasi merah putih, dari makan bergizi gratis akan menimbulkan ekosistem baru,” paparnya.

Selain itu, Airlangga juga menyoroti keberhasilan kebijakan hilirisasi nikel, yang telah meningkatkan ekspor produk olahan nikel dari hanya USD4 miliar pada 2016 menjadi USD30 miliar pada 2024.

Menurutnya, investasi serta ekspor-impor tetap menjadi motor utama pertumbuhan ekonomi ke depan.

Di sisi lain, pemerintah tengah fokus untuk memperkuat ekonomi digital dan pemberdayaan UMKM. 

Airlangga mengatakan, Indonesia menjadi penggagas ASEAN Digital Economic Framework Agreement (DEFA) yang diperkirakan akan menggandakan nilai ekonomi digital ASEAN dari USD1 triliun menjadi USD2 triliun. 

Baca juga: Purbaya Pede Ekonomi RI Kuartal IV 2025 Tembus 5,67 Persen

“Kita berharap kita tidak hanya menciptakan market tetapi juga para pekerja ekonomi,” pungkas Airlangga.

Sementara dalam mendukung talenta muda, pemerintah akan membangun 15 fasilitas co-working space di berbagai kota, termasuk proyek percontohan di Tanah Abang dan Blok M, Jakarta, yang akan direplikasi ke daerah lain bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. (*)

Editor: Galih Pratama

Related Posts

News Update

Netizen +62