Internasional

Airbus Umumkan PHK Massal, 2.043 Karyawan jadi Korban

Jakarta – Produsen pesawat asal Eropa, Airbus berencana melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 2.043 karyawan di divisi Pertahanan dan Antariksa.

Aksi pemangkasan ini terpaksa dilakukan lantaran kerugian keuangan di sektor satelit akibat persaingan ketat dari penyedia satelit dengan biaya lebih rendah, seperti Starlink milik Elon Musk.

Dinukil Almayadeen, Kamis (5/12), pemangkasan yang sebagian besar terjadi di bisnis Sistem Luar Angkasa sendiri telah kehilangan 1,5 miliar euro (USD1,578 miliar) akibat proyek OneSat yang bermasalah. 

Selain itu, terjadi pengurangan 250 pekerjaan di divisi Kekuatan Udara, 47 di Intelijen Terhubung, dan 618 di divisi kantor pusat.

Baca juga : Bisnis Otomotif Lesu, Bosch Bakal PHK 5.000 Karyawan

Pada Oktober 2024 lalu, Airbus mengumumkan rencana untuk memangkas hingga 2.500 pekerjaan di bagian Pertahanan dan Luar Angkasa, atau 7 persen dari jumlah tenaga kerja.

Kelompok kedirgantaraan terbesar di Eropa ini telah mengatakan akan melakukan pemangkasan pada pertengahan tahun 2026. Namun, menangguhkan hal itu karena restrukturisasi sambil menunggu pembicaraan rinci dengan serikat pekerja

Dalam rencana yang diuraikan kepada serikat pekerja pada Rabu, Airbus juga memaparkan 250 pemutusan hubungan kerja di sub-divisi Air Power atau pesawat tempur, dan 47 di Connected Intelligence, kata sumber tersebut. Markas besar divisi tersebut akan memangkas 618 jabatan.

Baca juga : Duh! Pizza Hut Indonesia Tutup 20 Gerai dan PHK 371 Karyawan

Pengurangan terbesar akan terjadi di Jerman dengan 689 posisi, diikuti oleh Prancis dengan 540, Inggris dengan 477, Spanyol dengan 303, dan negara-negara non-inti lainnya dengan 34.

Keempat negara itu mendirikan Airbus lebih dari 50 tahun yang lalu. Pemotongan biaya biasanya merupakan topik yang sensitif secara politis.

Pemerintahan keempat negara tuan rumah telah diberi pengarahan tentang pemotongan lapangan kerja yang merupakan bagian dari rencana reorganisasi yang disebut Proton.

Airbus membuat satelit dan pesawat pengangkut dan memiliki saham utama dalam program rudal, pesawat tempur, dan peluncuran luar angkasa Eropa. (*)

Editor: Galih Pratama

Muhamad Ibrahim

Recent Posts

Hashim Djojohadikusumo Raih Penghargaan ‘Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability’

Poin Penting Hashim Djojohadikusumo meraih penghargaan “Inspirational Figure in Environmental and Social Sustainability” berkat perannya… Read More

8 hours ago

Dua Saham Bank Ini Patut Dilirik Investor pada 2026

Poin Penting Mirae Asset merekomendasikan BBCA dan BMRI untuk 2026 karena kualitas aset, EPS yang… Read More

8 hours ago

Hashim Soroti Pentingnya Edukasi Publik Terkait Perubahan Iklim

Poin Penting Indonesia menegaskan komitmen memimpin upaya global melawan perubahan iklim, seiring semakin destruktifnya dampak… Read More

9 hours ago

OJK Sederhanakan Aturan Pergadaian, Ini Poin-poinnya

Poin Penting OJK menerbitkan POJK 29/2025 untuk menyederhanakan perizinan pergadaian kabupaten/kota, meningkatkan kemudahan berusaha, dan… Read More

10 hours ago

40 Perusahaan & 10 Tokoh Raih Penghargaan Investing on Climate Editors’ Choice Award 2025

Poin Penting Sebanyak 40 perusahaan dan 10 tokoh menerima penghargaan Investing on Climate 2025 atas… Read More

11 hours ago

Jelang Akhir Pekan, IHSG Berbalik Ditutup Melemah 0,09 Persen ke Level 8.632

Poin Penting IHSG ditutup melemah 0,09% ke level 8.632 pada 5 Desember 2025, meski beberapa… Read More

11 hours ago