AIA Sulap Generasi Cemas Jadi Generasi Emas 2045

AIA Sulap Generasi Cemas Jadi Generasi Emas 2045

Jakarta – Slogan ‘Indonesia Emas 2045’, menjadi mimpi kolektif bersama: negara berdaulat, maju dan makmur di usia seabad kemerdekaan. Pemerintah pun ‘ngebet’ menjadikan visi ini sebagai kebijakan jangka panjang. 

Harapannya satu, menjadikan Indonesia menjadi mercusuar dunia. Gemah ripah loh jinawi. Namun, dalam perjalanan panjang menuju visi tersebut muncul pertanyaan besar: Apakah kita tengah menuju Indonesia Emas? Atau justru malah melaju ke arah Indonesia Cemas?

Masih ingat dengan ucapan dahsyat Bung Karno? “Beri Aku 10 Pemuda, Niscaya Akan Kuguncangkan Dunia”. Kutipan tentang pemuda yang penuh pesan inspiatif ini menunjukan bahwa pemuda yang bersatu bisa menghimpun kekuatan besar yang mampu mengubah dunia.

Akan tetapi, realitanya banyak generasi muda yang terjerat judi online (judol). Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan transaksi judi online telah dilakukan oleh anak-anak usia 10 tahun.

Baca juga : Begini Kontribusi AIA Financial Wujudkan Generasi Emas Indonesia 2045

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menyebut, data kuartal I 2025, yang dikumpulkan PPATK menunjukkan jumlah deposit yang dilakukan oleh pemain judi online berusia 10-16 tahun lebih dari Rp2,2 miliar.

Kemudian, pemain judi online di usia 17-19 tahun mencapai Rp47,9 miliar dan deposit yang tertinggi usia antara 31-40 tahun mencapai Rp2,5 triliun. 

“71,6 persen masyarakat yang melakukan judi online berpenghasilan di bawah Rp5 juta dan memiliki pinjaman di luar pinjaman perbankan, koperasi dan kartu kredit,” ujar Ivan dalam arsip pemberitaan Infobanknews, dikutip 18 Mei 2025.

Bahkan, berdasarkan perhitungan PPATK, perputaran uang hasi judi online di Indonesia tembus Rp327 triliun. Menariknya, jumlah tersebut jika dibelanjakan Pesawat Tempur F-35B senilai Rp1,5 triliun per unit mampu mendatangkan 218 unit. Atau, akan mampu meng-cover program makan siang gratis Prabowo-Gibran selama tiga tahun berturut-turut.

Baca juga : AIA Hadirkan Produk Asuransi Jiwa Baru, Cek Manfaatnya 

Diperkirakan, secara bertahap program makan siang gratis tersebut memerlukan pembiayaan Rp100‐120 triliun pada tahun pertama pemerintahan Prabowo‐Gibran

Nah, kondisi inilah yang kerap menimbulkan kekhawatiran apakah Indonesia bakal dibayang-bayangi generasi cemas?

Masih Ada Harapan

Dibalik bayang-bayang generasi cemas, Indonesia diyakini mampu menggapai generasi emas 2045. Hakikatnya, generasi emas tak terbentuk instan tepat pada 100 tahun Indonesia merdeka. Ibarat emas, perlu ditempa dan dipanaskan dalam suhu tinggi. 

Tentu saja, ini bukan menjadi tugas pemerintah semata dalam mencetak generasi emas penerus bangsa. Tetapi juga, kontribusi nyata pihak swasta dalam ‘menggembleng’ mental anak muda melalui pelbagai kegiatan positif.

Tak terkecuali, PT AIA Financial (AIA) melalui AIA Healthiest Schools 2025. Ajang kompetisi ini menjadi upaya perseroan dalam menyulap generasi cemas menjadi generasi emas 2045.

Diketahui, program ini telah mencatat lebih dari 3.000 sekolah yang mendaftar. Dari jumlah tersebut, sebanyak 408 sekolah di antaranya berhasil mengirimkan proyek inovatif yang berfokus pada empat pilar utama: Makan Sehat, Gaya Hidup Aktif, Kesehatan Mental, serta Sehat dan Lestari.

Presiden Direktur AIA, Harsya Prasetyo, menegaskan, program ini bukan sekadar kompetisi, melainkan gerakan perubahan. Karena, program ini tidak hanya mendorong siswa dan guru menciptakan lingkungan sekolah yang lebih sehat dan inklusif, tetapi juga memberi akses materi edukatif gratis yang bisa diunduh para pendidik.

“Kami percaya bahwa langkah kecil hari ini bisa menjadi lompatan besar untuk masa depan Indonesia. Sekolah adalah tempat terbaik untuk memulai budaya hidup sehat,” pungkasnya, seperti dikutip, Senin, 2 Mei 2025. (*)

Editor : Galih Pratama

Related Posts

Top News

News Update